Posts

Showing posts from June, 2019

Tidak Dibawa Mati

Lukas 12:15 (TB)  Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu." https://alkitab.app/v/a5496d82b79c Ada banyak yang saya kenal, menghabiskan waktunya, siang dan malam untuk bekerja, mencari uang sebanyak mungkin. Saya bertanya, mengapa begitu? Jawabannya sangat beragam. Mulai dari kebutuhan uang yang banyak, hingga tidak bisa lepas dari uang dan kekayaan. Ada lagi yang seolah begitu tamak. Ingin segala sesuatu. Seolah tidak pernah puas. Apa pun ingin diraihnya. Namun apa yang saya lihat di akhir hidup mereka. Sungguh mengharukan. Ada yang bolak-balik ke rumah sakit, mencari pengobatan sampai ke luar negeri, demi bisa bertahan hidup. Uangnya habis begitu saja untuk berobat. Ada yang hartanya diperebutkan anak-anaknya, dan ia harus menyingkir hidup sendirian demi menghindari keributan, bahkan untuk makan pun harus mendap

Very Important People (VIP

Lukas 9:48 (TB)  dan berkata kepada mereka: "Barangsiapa menyambut anak ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku; dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia, yang mengutus Aku. Karena yang terkecil di antara kamu sekalian, dialah yang terbesar." https://alkitab.app/v/c50a6c81e589 VIP, seringkali kita ingin dianggap orang penting. Karena kita pimpinan, leader, manager, lebih dari orang lain, kita merasa angkuh. Padahal Tuhan kita mengajarkan hal yang sangat berbeda. Kita para pemimpin, termasuk pengusaha Kristen harus melayani. Pernah melayani anak kecil, yang rewel, banyak maunya, sulit diatur. Itulah tantangan kita. Memperlakukan dan melayani seperti melayani seorang anak kecil, yang harus sabar, meskipun sulit. Rupanya menjadi yang terbesar, yang VIP justru harus paling besar melayani orang lain. Nah , berbeda sekali bukan dengan dunia ini. Inilah yang diangkat dalam Servant Leadership. Anda VIP ? Sudahkan total melayani orang lain?

Hukum rimba

Hukum rimba berkata, ”Siapa yang kuat dialah yang berkuasa.” Fenomena ini sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka yang kuat kerap semena-mena terhadap yang lemah. Itulah perilaku dunia. Tapi bersama Tuhan, kita diajar hal berbeda, yaitu hukum Tuhan. Hukum Tuhan sangat jelas dan tegas, yaitu kasih. Tuhan mengajarkan kita kasih. Meskipun kita berada di tengah kekerasan dimana-mana, kecurangan terjadi, korupsi merajalela. Tuhan tetap mengingatkan kasih di atas segalanya. Dengan kasih,kita menghargai keputusan yang harus kita ambil. Dengan kasih, kita menjadi lebih sabar. Kita menghormati keputusan yang diambil, juga dengan kasih. Dengan kasih, kita bersikap dewasa kepada tim kita, rekanan dan mitra kerja kita. Kita tahu mereka bisa curang, dan kita menegurnya dengan kasih. Meskipun hukum rimba terjadi dalam bisnis yang kita hadapi, tetapi dengan fokus dan berbeda, kita bisa bertahan bahkan menjadi besar. Mari terapkan kasih melawan hukum rimba ..

Dosa kita

Yesaya 59:2 (TB)  tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu. https://alkitab.app/v/dd1c429204fe Nyata bagi kita bahwa bagi Allah, kesalehan diukur bukan semata-mata dari tindakan-tindakan ibadah kita, melainkan bagaimana sikap kita dalam kebersamaan dengan orang lain. Apakah kita telah bersikap adil terhadap siapa pun tanpa pandang bulu? Suatu ketika, karena kita menganggap diri kita lebih tinggi, maka kita memperlakukan orang lain seenaknya. Kita seringkali melakukan cara-cara kotor dalam usaha kita. Kita menyogok dan melakukan korupsi. Itulah dosa kita..  Apakah kita menggapai keinginan kita tanpa menghalalkan segala cara dan dengan tidak mengabaikan keadilan? Bila kita melakukan hal-hal itu, niscaya tangan Tuhan akan tidak terlalu jauh untuk menyelamatkan dan telinga-Nya akan mendengarkan semua doa-doa kita.

Jangan sombong

Yesaya 2:11-12, 22 (TB)  Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan; dan hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu. Sebab TUHAN semesta alam menetapkan suatu hari untuk menghukum semua yang congkak dan angkuh serta menghukum semua yang meninggikan diri, supaya direndahkan; Jangan berharap pada manusia, sebab ia tidak lebih dari pada embusan nafas, dan sebagai apakah ia dapat dianggap? https://alkitab.app/v/ec141f1a0636 Kita tidak boleh sombong, meskipun kita adalah pimpinan, dan sebagai pengusaha Kristen, kita harus meneladani Yesus. Mungkin saja tim kita tidak menguasai sebaik yang kita kuasai dan lakukan, tapi tetap saja kita akan akan butuh mereka. Dan hukum Allah sangat jelas, kita yang sombong, kita yang tinggi hati akan direndahkan. Dan apabila kita direndahkan, lihatlah, mereka yang dulu kita lecehkan akan membantu kita dari titik rendah, menolong mengangkat kita kembali. Inilah hukum Tuhan , yang mungkin tidak akan bis

Kerja adalah bakti

1 Korintus 10:31 (TB)  Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. https://alkitab.app/v/c4bf148f204e Kerja adalah bakti. Entah, apa pun pekerjaan kita dari sekian banyaknya profesi, kita harus selalu melihatnya sebagai pelayanan kepada Allah. Kita harus menggunakan pekerjaan kita untuk melayani kebutuhan-kebutuhan manusia, dan membantu mereka memenuhi tujuan-tujuan Allah dalam hidup mereka. Termasuk dalam pekerjaan kita sebagai pengusaha Kristen. Itupun bentuk pelayanan kita kepada Allah. Untuk melayani Allah, sesama kita. Pada saat kita menyadari bahwa kerja kita adalah bakti, kerja adalah pelayanan, maka seluruh mindset kita akan berubah. Seperti ungkapan Bill Wallace, "Sekecil apa pun pekerjaan kita baik secara langsung atau tidak, harus mendukung terealisasinya tujuan Allah dengan umat manusia (meski ada risiko yang harus ditanggung )".

Kabar bohong

Keluaran 23:1 (TB)  "Janganlah engkau menyebarkan kabar bohong; janganlah engkau membantu orang yang bersalah dengan menjadi saksi yang tidak benar. https://alkitab.app/v/1667ee32bb6f Salah satu pilar usaha yang kami yakini adalah kejujuran. Inilah yang kami yakini bisa membantu dan membuat usaha jadi besar. Kalau bicara kebutuhan dan uang, maka seolah semua akan bicara perlu dan kurang. Oleh karena itu kami selalu menekankan untuk selalu bersyukur. Menyebarkan kabar bohong, fitnah, hoax sangat akrab dalam kehidupan kantor. Satu dengan yang lain bisa bersaing sehat tanpa saling melukai dengan bohong dan fitnah. Ini bisa terjadi kalau ada kejujuran. Memimpin dengan jujur juga merupakan tantangan tersendiri. Dan ini harus dimulai dari diri kita sendiri selaku pemimpin. Berbohong terutama berkaitan dengan uang memang menjadi masalah besar untuk usaha. Oleh karena itu harus diatasi, diajak bicara. Apabila tidak sesuai, maka harus diajarkan yang benar. Untuk kebaikan bersam

Pengambilan keputusan

Apa yang sering Anda lakukan saat menghadapi masalah besar? Segera mencari jalan keluar atau terpaku dalam kebingungan Lukas 9:12 (TB)  Pada waktu hari mulai malam datanglah kedua belas murid-Nya kepada-Nya dan berkata: "Suruhlah orang banyak itu pergi, supaya mereka pergi ke desa-desa dan kampung-kampung sekitar ini untuk mencari tempat penginapan dan makanan, karena di sini kita berada di tempat yang sunyi." https://alkitab.app/v/f3a6679bd27c Solusi singkat, mudah, tanpa memikirkan orang lain, itu yang sering kita ambil. Kita tidak melibatkan Tuhan dalam pengambilan keputusan, kita tidak melibatkan maksud dan rencana Tuhan. Bagaimana kita tahu? Komunikasikanlah, bawalah dalam doa, tunggu sebentar, biarkan Tuhan jawab dan pimpin.

Dimanakah kepercayaanmu?

Lukas 8:25 (TB)  Lalu kata-Nya kepada mereka: "Di manakah kepercayaanmu?" Maka takutlah mereka dan heran, lalu berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga Ia memberi perintah kepada angin dan air dan mereka taat kepada-Nya?" https://alkitab.app/v/2a7eef1ceaeb Beratnya tekanan hidup juga sering terjadi di pengusaha Kristen. Dan kita akan sangat kuatir, karena bukan hanya hidup kita, tapi juga hidup banyak orang jadi terancam. Kekuatiran akan menguasai kita, dan kita mulai 'berteriak' dan mungkin saja melakukan hal yang salah. Lalu kita bertanya, dimanakah Tuhan? Padahal Dia tidak kemana-mana, Dia hanya sejauh doa. Pada saat Dia bertindak, seolah kita ditanya, dimanakah iman percaya kita? Dan kita pun terheran. Sungguh simple bukan, cukup mempercayakan diri kita, dan usaha kita sepenuhnya kepada Tuhan, maka segalanya akan berjalan baik.

Stay focus

Lukas 9:1-2 (TB)  Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang, https://alkitab.app/v/b1d969ab607d Tuhan menciptakan kita untuk sebuah tujuan khusus. Hanya Ia yang mengetahuinya dengan pasti. Tugas kita adalah peka mendengarkan suara-Nya agar mengetahui tujuan hidup kita. Sesudah menemukannya, kita harus fokus pada tujuan itu. Hal-hal duniawi, seperti makanan, uang, dan pakaian, jangan lagi memudarkan orientasi kita. Itu semua memang penting, tetapi bukan fokus kita. Kita juga harus mewanti-wanti agar tidak terlena karena respons baik orang karena terkadang sanjungan bisa mengalihkan orientasi kita. Fokus kita adalah Injil Kerajaan Allah, tidak yang lain! Pernakah kita pikirkan mengapa Tuhan menjadikan kita pengusaha, khususnya pengusaha Kristen? Renungkanlah, temukanlah mengapa

Tersungkur

Pernahkah kita mengalami tahun-tahun tak mudah dalam hidup? Pergumulan sepertinya tak kunjung berakhir atau penyakit menahun begitu menyiksa? Apa yang kita pikirkan saat mengalaminya? Duduk dalam penyesalan tiada henti atau tersungkur di hadapan Tuhan memohon belas kasihan? Mungkin tidak banyak yang tahu, tahun-tahun berat yang harus dijalani oleh seorang pengusaha. Dan mungkin juga kita tidak tahu berapa kali kita tersungkur, memohon kepada sang Pemilik hidup kita. Memohon dengan sangat sering kali jadi bagian dalam kegiatan tersungkurnya kita di hadapan Tuhan. Artinya kita tahu,hidup kita ada di tangan Tuhan, kita mengakui di atas kita ada lagi sang Penguasa. Tetaplah tersungkur di hadapan Tuhan.. Baik kala sulit ataupun syukur.

Ajarkan berulang-ulang

"Haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun." (Ulangan 6:7) Berapa kali saya harus mengulang dan bicarakan ini kepadamu? Itu seringkali ucapan kita kepada tim kita. Mempertanyakan apakah mereka seolah tidak mendengarkan kita. Memang sesungguhnya, untuk tetap dapat diingat, dilakukan, dan diikuti, memang harus diajarkan berulang-ulang.  Masalahnya, apakah kita SABAR ?  Kita merasa superior, karena mereka adalah tim, bawahan kita. Tapi sesungguhnya, di atas kita, masih ada yang lebih hebat, dan penguasa hidup kita, Tuhan kita. Dia saja selalu terus mengingatkan, mengajarkan, membicarakan, mengatakan, bahkan membiarkan kita melihat pekerjaanNya dalam kehidupan kita. Kita semua dibentuk dari ajaran itu, dari apa yang kita lihat, kita dengar, kita lakukan. Demikian juga dengan banyak hal. Kita tentu harus sa

Badai pasti berlalu

  Lukas   8  : 25  >>   TB:  Lalu kata-Nya kepada mereka:  "Di manakah kepercayaanmu?"  Maka takutlah mereka dan heran, lalu berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga Ia memberi perintah kepada angin dan air dan mereka taat kepada-Nya?" Tuhan mengajukan pertanyaan serupa kepada kita di saat sukar, ”Di manakah kepercayaanmu kepada-Ku?” Badai hidup pasti akan berlalu. Taufan masalah akan segera lenyap. Hidupmu akan baik-baik saja. Tuhan sanggup lakukan itu. Akan tetapi, badai di hatimu dan taufan yang memorak- porandakan pikiranmu juga ingin diredakan-Nya. Yesus ingin mata hati kita tertuju pada kehadiran-Nya di sepanjang kehidupan. Memastikan kepercayaan kita untuk tetap tertuju kepada Yesus inilah yang tidak mudah. Tantangan dan godaan terus mengganggu kita. Baik dari orang sekitar, orang-orang yang kita temui, bahkan dari orang terdekat kita sekalipun. Tetaplah fokus. Tuhan selalu ada di saat hidup kita tenang ata

Dimanakah kepercayaanmu?

Lukas 8:25 (TB)  Lalu kata-Nya kepada mereka: "Di manakah kepercayaanmu?" Maka takutlah mereka dan heran, lalu berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga Ia memberi perintah kepada angin dan air dan mereka taat kepada-Nya?" https://alkitab.app/v/565eee4d8ad8 Tuhan mengajukan pertanyaan serupa kepada kita di saat sukar, ”Di manakah kepercayaanmu kepada-Ku?” Badai hidup pasti akan berlalu. Taufan masalah akan segera lenyap. Hidupmu akan baik-baik saja. Tuhan sanggup lakukan itu. Akan tetapi, badai di hatimu dan taufan yang memorak- porandakan pikiranmu juga ingin diredakan-Nya. Yesus ingin mata hati kita tertuju pada kehadiran-Nya di sepanjang kehidupan. Itulah kita,kerap kuatir, dan penuh tidak percaya diri, persis seperti murid Tuhan Yesus itu. Badai memang tidak akan pernah selesai dalam hidup kita, tapi kita harus ingat, Tuhan pemelihara hidup kita. Apalagi bagi pengusaha, tekanan seolah tak pernah berhenti, dan itulah bedanya.

Kebiasaan mendengar

Mendengar menjadi aspek penting dalam sebuah relasi. Saat seseorang bersedia mendengar, ia sudah menginvestasikan banyak hal di sana. Ia menyediakan waktu, membangun rasa hormat, terlebih lagi, ada hati untuk belajar memahami lawan bicara. Tuhan berulang kali menegaskan betapa pentingnya mendengar firman Allah. Para pendengar firman Allah digambarkan seperti tanah subur (Luk 8:4-15). Mereka laksana pelita yang cahayanya dapat terlihat dan dinikmati oleh banyak orang (16-18). Tuhan pun memberikan tempat istimewa kepada mereka, yaitu diakui sebagai keluarga inti (19-21). Ini yang Tuhan ingin kita lakukan, pertama, belajar mendengar Firman Tuhan. Kedua, kita harus bisa jadi pendengar bagi tim kita. Ada banyak hal dalam hidup ini yang mengalihkan kita agar tidak mendengar firman Tuhan, misalnya kesibukan. Kita diminta menyadari bahwa betapa rindunya Tuhan berbicara dengan kita. Bagaimana caranya agar kita mampu mendengar suara-Nya? Berdiam dirilah sejenak setiap hari dan ambil waktu

Terang dunia

Lukas 8:16-18 (TB)  "Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan. Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya." https://alkitab.app/v/e60764e6dca6 Tugas utama gereja adalah menjadi terang dunia. Keadaan ini akan membuat terang akan selalu berperang dengan kegelapan dan akan mengusik zona nyaman kita. Terang akan membongkar semua tabiat buruk kita. Proses itu tidak nikmat. Namun, justru ini tugas utama kita sebagai gereja, yaitu membawa terang ke dunia. Berlaku juga sebagai pengusaha Kristen. Ki

Semak duri

Lukas 8:7-8 (TB)  Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat." Setelah berkata demikian Yesus berseru: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!" https://alkitab.app/v/9393b64cb40b Lukas 8:14-15 (TB)  Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang. Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan." https://alkitab.app/v/4c62b6282140 Kelompok ini digambarkan dengan ”tanah yang bersemak duri” dan “tanah yang baik” (14-15). Buah yang dihasilkan kedua tanah ini berbeda. Tanah yang bersemak duri menghasilkan bua

Percayalah dan lakukan untuk Tuhan

Mazmur 37:3-5 (TB)  Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; https://alkitab.app/v/4118aa7ece4a Sungguh sederhana kan yang Tuhan minta? Percaya dan lakukan untuk Tuhan. Justru ini yang paling sulit pengusaha lakukan. Percaya bahwa Tuhan akan memimpin perusahaan juga tidak mudah. Pikiran kita dikuasai hal duniawi, dan merasa Tuhan tidak menjadi bagian dari usaha. Kita lebih percaya visi misi, laporan keuangan dibandingkan melibatkan Tuhan.  Kita tegar tengkuk, keras kepala. Dan melupakan sumber motivasi utama dalam hidup kita. Ada saat saya merasakan semua hal itu. Dan hasilnya kesia-siaan. Semua usaha ambruk, dan membuat saya harus bersimpuh, berlutut, berdoa kembali padaNya. Sejak saat itu, langkah kecil apapun, saya libatkan Tuhan, mempercayai sepenuhny

Ujian setiap hari

Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji. (2 Korintus 13:5) Agar menang terhadap setiap ujian kita perlu menguji diri kita, apakah kita benar-benar berdiri dalam iman yang sungguh kepada Kristus. Sebab kita ini lemah. Tetapi syukur kepada Allah, justru dalam kelemahan kitalah kuasa Tuhan menjadi sempurna. Bersandar pada kuasa Allah akan menghasilkan keteguhan dalam menghadapi ujian apa pun. Tanpa sadar, kita pun diuji tiap hari. Ada suatu saat, mitra usaha kami mengajarkan agar tidak menggunakan barang asli agar dapat keuntungan lebih. Saya menolaknya. Saya bilang tidak bisa, karena kita ingin bisnis jangka panjang, bukan hit and run. Inilah ujian, dan ujilah terus diri kita, untuk memastikan terang Kristus tetap kita pegang, libatkan Tuhan dalam segala perkara.

Kepahitan hidup hambat kita temukan visi Allah

Image
Kepahitan yang tersimpan dalam hati tak hanya merugikan kita. Namun, hal itu juga dapat menghalangi kita untuk dipakai Allah menjadi saluran berkat. Jika hari ini masih ada peristiwa yang memahitkan kita dan belum kita bereskan, segeralah bereskan supaya hati kita kembali bersih dan kita layak dipakai Allah untuk menjadi berkat Bertahun saya berusaha menemukan maksud dan kehendak Tuhan dalam kehidupan saya, dan beruntung Tuhan mengijinkan saya jatuh dan bangun. Kadangkalanya kita harus menabrak tembok dulu, terluka barulah kita bisa menemukan apa yang kita cari dalam hidup kita. Menemukan visi dalam hidup kita juga demikian. Dan visi hidup kita tidak bisa kita 'outsource' ke orang lain. Visi hidup kita bisa ditemukan juga dengan meninggalkan kepahitan dalam hidup kita. Yusuf yang terbuang dan menjadi orang kepercayaan di Mesir, meyakini semua kepahitannya adalah jalan kehendak Tuhan, dan ketika saudara2nya ketakutan karena ayah mereka telah mati. Mereka berpikir Yusuf aka

Pelihara harta yang indah

Image
Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepadamu, oleh Roh Kudus yang tinggal di dalam kita. (2 Timotius 1:14) Tidak selamanya orang percaya berapi-api dalam melayani Tuhan. Seiring berputarnya roda kehidupan ada kalanya kita menjadi lemah. Saat melihat atau mendengar orang percaya meninggalkan Tuhan misalnya, kita menjadi ragu akan kebenaran iman Kristen. Di tengah masa sukar ini bisa jadi kita mengasihani diri. Kehidupan rohani meredup dan kita mengabaikan Tuhan. Semangat untuk melayani menghilang, bahkan kita menjadi malu karena Injil. Saya pernah merasakannya, pada saat perusahaan sedang butuh perhatian extra, di saat yang sama, saya diangkat jadi pelayan Tuhan. Karena harus banyak keluar kota, pelayanan jadi terbelengkalai. Sering ijin dan akhirnya saya mengalami banyak masalah di perusahaan. Dari saat itulah, saya menemukan banyak 'Paulus' yang mengingatkan, membantu dan memberikan jalan keluar, sehingga saya menyadari harta yang indah ses

Hari Ke Lima Puluh

Hari Pentakosta adalah hari raya orang Israel yang dirayakan setahun sekali. Hari raya ini dilaksanakan tujuh minggu setelah hari Paskah, karena itu dikenal juga sebagai hari raya Tujuh Minggu (Ul 16:9, 10, 16). Kalau kita menghitungnya dalam hitungan hari maka tujuh minggu sama dengan empat puluh sembilan hari. Pentakosta, dalam bahasa Yunani berarti kelima puluh sehingga dikenal juga sebagai hari raya Tujuh Minggu. Hari raya ini dirayakan sebagai pengucapan syukur atas hasil panen gandum di satu tempat yang dipilih Tuhan. Hari ini kita diingatkan kembali untuk beryukur, bersukacita atas penyertaan dan berkat Tuhan. Kadang kami tidak pernah menyangka, usaha kecil kami telah menjadi saluran berkat Tuhan. Pada mulanya, kami hanya berdoa dan berharap agar bisa makan untuk keluarga kami, tapi setelah menemukan tujuan Tuhan, bukan tujuan kami, sekarang puluhan orang diberkati melalui apa yang kami lakukan. Dan senantiasa Tuhan ingatkan kami, untuk bersyukur, bersukacita atas pertolon

True Gospel

Image

Be An Example

Image
Jadilah contoh Dalam hidup kita, orang akan selalu memperhatikan kita Terutama anda sebagai pemimpin, leader. Mulai dari bagaimana anda berpikir, bertindak, berkata-kata. Maka ingatlah senantiasa bagaimana teladan Yesus.

Telos Tuhan dalam usaha kita

Ketika Yesus disalib, Ia pernah berkata, ”Sudah selesai.” (Yoh 19:30). Bahasa Yunaninya adalah, ”Tetelestai.” Kata ini berakar dari ”telos” atau ”tello” yang berarti tujuan. Ketika Yesus mengucapkan kata ini, Ia sadar bahwa tugas-Nya sudah selesai. Tujuan yang ditetapkan Bapa sudah digenapi-Nya lewat peristiwa penyaliban. Ini menjadikan Ia berkenan di hadapan Bapa. Nah, ini yang menjadi pertanyaan besar kita. Apakah kita telah menetapkan tujuan (goals) / telos usaha kita? Apakah ada telos kita terkait dengan Tuhan? Saya menggumuli ini ketika mulai kembali membangun usaha tahun 2005, di tengah keterpurukan, usaha itu dimulai. Dan bedanya pada waktu memulai usaha tahun 2002, usaha ini lebih dilengkapi dengan penyerahan diri sepenuhnya. Melibatkan tujuan, telos Tuhan dalam usaha kita sangat penting. Kami menetapkan 'kemandirian untuk menjadi saluran berkat Tuhan', itu telos kami hingga sekarang. Sudahkan anda memeriksa telos Tuhan dalam usaha anda?

Mau sukses, mulailah dengar dan taat

Image
Dengar dan Taat Keluaran 39:32-43 Bahasa Inggris menerjemahkan kata ”taat” sebagai ”obey”. Kata ini berasal dari bahasa Latin, yaitu ”obedire”. Term ini tersusun dari dua kata, yaitu ob ’to’ (kata depan) dan audire ’listen/ mendengar’. Jadi, secara literal, ”obedire” artinya adalah mendengar. Musa menyelesaikan pekerjaan nya dengan baik dan sempurna, karena ia mendengarkan perintah Allah. Tugas kita bisa selesai dengan baik karena kita melakukannya sesuai. Banyak hal diberikan petunjuk agar kita bisa menyelesaikannya dengan baik. Maka kunci utama pengusaha Kristen bisa menyelesaikan pekerjaannya adalah mendengar, taat kepada perintah dan petunjuk Allah. Kapan kita mendengar dan membaca hal ini? Pada waktu kita bersaat teduh, mendengar dan membaca Firman Tuhan. Jadilah kita seperti Musa.

Berani berbeda

Pernahkah Anda disindir sinis karena menjaga kesucian hidup? ”Ah, kamu sok suci!” begitu biasanya kata si penyindir. Sebagai orang Kristen, Allah memang menuntut agar kualitas hidup kita berbeda. Rasul Paulus suatu kali pernah mengingatkan agar kita jangan seperti dunia (Rm 12:1-2). Lalu, apa hubungannya dengan pakaian para imam? Sepanjang Alkitab, Allah hanya mengatur pakaian para imam. Dalam Keluaran 39:1-31 ini, kita melihat betapa detail baju itu diatur. Coraknya, bahannya, penutup dada, dan sebagainya ditentukan dengan teliti. Apa maksud ini semua? Ini menunjukkan bahwa imam memiliki predikat dan tanggung jawab yang berbeda dari yang lain. Demikian pula dengan pengusaha Kristen. Kita jelas diberikan tanggung jawab berbeda. Sama-sama pengusaha, tapi kita berusaha dalam Kristus, sang pemilik dunia dan hidup kita. Maka tanggungjawab kita berbeda, bukan menjadikan kita kaya, tetapi menjadi saluran berkat Tuhan. Menjadi berbeda adalah pilihan kita, terutama para pengusaha Kri

Transparansi dan Akuntabilitas

Kali ini, kita belajar dari pengalaman bangsa Israel. Allah memerintahkan mereka untuk mendirikan Kemah Suci. Tentu saja bangunan itu tidak turun dari langit. Semuanya dikerjakan manusia. Sudah pasti proyek itu membutuhkan dana. Emas, perak, tembaga, dan bahan baku lainnya digunakan dalam jumlah besar (Keluaran 38:24-31). Nas ini menuliskan dengan jelas setiap jumlah dan ukuran yang dipakai. Pelajaran pertama dari usaha saya tahun 2002-2005, adalah pisahkan uang pribadi dan uang perusahaan. Pelajaran kedua dari tempat saya bekerja sebelumnya, budaya korupsi. Korupsi sudah mewabah di Indonesia, bahkan sudah menjadi budaya dalam birokrasi. Tanpa suap, misalnya, urusan kita lamban selesai. Korupsi terjadi karena ketiadaan transparansi dan minimnya akuntabilitas.  Transparansi artinya keterbukaan yang jelas. Sementara, akuntabilitas adalah perihal tanggung jawab pada kewajiban. Saya berusaha memperbaiki semuanya di usaha kami saat ini. Puji Tuhan, semua terpelihara. Kami menolak

Sabar, kunci hadapi amarah

Kolose 3:13 (TB)  Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. https://alkitab.app/v/92254a687f14 Ada banyak cara yang diajarkan orang untuk mengendalikan kemarahan. Termasuk kemarahan karena dikhianati, ditipu oleh orang kepercayaan sendiri. Mungkin tidak semua mudah untuk mempercayai orang lain, meskipun mereka adalah tim sendiri. Namun orang percaya telah memiliki modal untuk bersabar. Kita adalah manusia baru. Yang dituntut dari kita adalah tidak menanggapi hasrat keduniawian. Dulu pernah tertipu oleh orang yang saya percayai untuk handle keuangan dan pajak. Tapi saya ingat, kita harus bersabar. Maka daripada menghukumnya dengan melaporkannya ke polisi, saya memberikan opsi lain, yaitu menyicil semua akibatnya hingga lunas. Inilah, kita berjuang untuk terus diperbarui di dalam hidup baru kita. Oleh kasih Krist

Just do it

Pengkhotbah 11:4 (TB)  Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai. https://alkitab.app/v/a92f0b8c82a3 Sebagai pemimpin seringkali kita membutuhkan waktu untuk mengambil keputusan. Namun yang lebih sering terjadi adalah lambatnya kita mengeksekusi hasil keputusan kita. Bayangkan, sudah lama mengambil keputusannya, lebih lama lagi melaksanakannya. Tidak heran kan, kalau tim kita, rekan kita, harus menunggu lama. Maka istilah 'just do it' muncul, memastikan kita mengambil tindakan, kalau tidak, kita hanya akan menunggu, dan tidak memulai-mulai. Pengusaha harus aktif, berani bertindak, dan itu yang membedakannya dengan orang pada umumnya. Tapi tetap minta bimbingan Tuhan, sang CEO hidup kita.

Mulailah dengan Self-Mastery

Amsal 4:23 Jagalah hatimu baik-baik, sebab hatimu menentukan jalan hidupmu. Saya menemukan buku Jesus , CEO. Buku ini menggambarkan 3 hal , dan hal pertama adalah ini, Self-Mastery.  Sebagai CEO (baca: pemimpin), kita menganggap orang lain pasti akan mengikuti kita. Kita adalah pemimpin mereka, tapi masalahnya adalah apakah kita tahu pasti, bahwa pemimpin itu akan diikuti bila mereka percaya dan tahu pemimpin mereka.  Jadi pastikan kita memahami ini, sebagai awal untuk memimpin mereka, tim anda. Biarkan mereka tahu apa yang menjadi visi dan misi kita, dan ini juga yang dilakukan Tuhan Yesus. Dia membagikan visi , misi dan harapannya kepada tim-Nya. Visi, Misi dan harapan ini harus secara konsisten dilakukan, dilaksanakan, agar tim kita tahu, maka kita harus terus menerus menginformasikan, membagikan, dan terus membicarakannya.  Demikian juga, apabila visi, misi dan harapan ini berhasil dilakukan, maka tim akan percaya.  Disinilah sesungguhnya anda akan menjadi pemimpin bag