Pelihara harta yang indah
Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepadamu, oleh Roh Kudus yang tinggal di dalam kita. (2 Timotius 1:14)
Tidak selamanya orang percaya berapi-api dalam melayani Tuhan. Seiring berputarnya roda kehidupan ada kalanya kita menjadi lemah. Saat melihat atau mendengar orang percaya meninggalkan Tuhan misalnya, kita menjadi ragu akan kebenaran iman Kristen. Di tengah masa sukar ini bisa jadi kita mengasihani diri. Kehidupan rohani meredup dan kita mengabaikan Tuhan. Semangat untuk melayani menghilang, bahkan kita menjadi malu karena Injil.
Saya pernah merasakannya, pada saat perusahaan sedang butuh perhatian extra, di saat yang sama, saya diangkat jadi pelayan Tuhan. Karena harus banyak keluar kota, pelayanan jadi terbelengkalai. Sering ijin dan akhirnya saya mengalami banyak masalah di perusahaan.
Dari saat itulah, saya menemukan banyak 'Paulus' yang mengingatkan, membantu dan memberikan jalan keluar, sehingga saya menyadari harta yang indah sesungguhnya. Bukan pada harta duniawi, tetapi harta yang saya temukan dalam diri Tuhan Yesus.
Di tengah pelayanan, sepanjang 8 tahun, saya mengalami pasang surut. Tahun-tahun terberat mengajarkan saya untuk berharap dan bergantung kepada Allah, bukan kepada manusia. Setelah usaha bankrut dan kembali memulai usaha tahun 2005, saya memulainya dengan paradigma baru. Tetap bekerja dan terus melayani. Dari nol, berhutang banyak, dalam setahun, Tuhan tunjukkan. Pada saat saya mencari harta sorgawi, saya dapatkan juga harta duniawi. Urusan hutang terselesaikan, usaha semakin maju dibimbing Tuhan.
Tahun 2012 selesai pelayanan, saya memohon kepada Tuhan untuk istirahat, tapi Tuhan tetap ijinkan saya dipakai terus dengan berbagai bidang pelayanan. Sejak 2016, saya memohon kepada Tuhan agar bisa aktif di bidang sosial, organisasi , agar saya bisa menjadi pelayan untuk orang banyak, bukan hanya di gereja, dan sampai sekarang saya aktif di beberapa asosiasi.
Gereja dan Tuhan memberikan semua dasar ini, dengan tetap mengingat harta yang sesungguhnya, yang kita temukan dalam diri Yesus.
Comments