Posts

Showing posts from September, 2021

Evaluasi Tambah Kurang Kali Bagi Dalam Bisnis Anda

  Salah satu yang saya pelajari dalam pembelajaran bersama GLEAM adalah evaluasi + (tambah), - (kurang), x (kali) dan / (bagi) untuk bisnis anda. Dalam pembahasan sebelumnya, kita telah mempelajari Key Success Factor, kemudian di dalamnya ada daftar area yang kita lihat menjadi Key Result Area. Sekarang saatnya kita melihat lebih dalam lagi, karena kita sudah tahu mana yang harus difokuskan dan menjadi KSF dan KRA. Maka kita akan melihat ada hal-hal yang bisa kita lakukan Tambah - Kurang - Kali dan Bagi dalam bisnis anda. Tambah Penambahan hal-hal yang menurut kita akan sangat penting untuk bisnis kita. Misal, untuk meningkatkan pendapatan, kita perlu sales lebih banyak. Maka tambahnya bisa menjadi + Sales tim 2 orang.  Kurang Kurang ini adalah hal yang selama ini membebani dan mungkin kita harus kurangi dalam bisnis kita. Misal, banyak pengeluaran yang tidak perlu. maka kita harus kurangkan. Contoh - Biaya entertainment Kali Perkalian, artinya multiplikasi, angka yang berlipat. Bagaim

Aku Tidak Sanggup Tuhan

  Lalu kata Musa kepada TUHAN: "Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulu pun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mu pun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah." (Keluaran 4:10) Aku tidak sanggup , Tuhan.. pernahkah kita mengucapkan kalimat itu ? Pada saat kita merasa putus asa, bingung dan tidak ada jalan, kita berkata "aku tidak sanggup, Tuhan" Yang menarik, ternyata kalimat ini pun disampaikan oleh Musa, tokoh besar yang membimbing bangsa Israel yang terkenal tegar-tengkuk untuk masuk ke tanah perjanjiannya, tidak tangung-tanggung, 40 tahun berjalan bersama mencapai tujuan. Seorang pemimpin dipegang perkataannya. Itu juga yang kita lihat dari pengalaman Musa ini. Dia merasa dirinya tidak sanggup, tidak mampu, karena tidak bisa berkata-kata. Tidak mampu berkata, dengan alasan berat mulut dan berat lidah. Pengalaman latar belakang masa kecil Musa sedikit banyak membentuk hal ini. Tidak mudah untuk bisa berubah, dan hanya Tuhan yang sanggup dan

Meninggalkan Zona Nyaman

  Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam. (Kejadian 19:26) Siapa yang tidak takut kehilangan ? Istri Lot pun demikian. Kehidupan glamour kota Sodom Gomora telah memikat hatinya, dan keluarga mereka. Mereka punya rumah, punya kawan, punya segala sesuatunya disana.  Tapi mendadak, dua orang utusan Allah datang, dan meminta mereka untuk meninggalkan kota yang akan dihancurkan Allah. Mereka bingung, menolak tapi tak kuasa.  Seringkali kehidupan kita seperti itu. Sudah terlalu nyaman.  Bisa saja, kita nyaman sebagai pengusaha, sehingga semua sudah disediakan. Datang sudah siap. Punya ruangan sendiri, punya kursi empuk, dikenal dan dihormati orang.  Berapa lama kita bisa hidup di zona nyaman ? Saya ingat sekali, keluar pertamakali menjadi business development, setelah tahunan kerja nyaman di bank. Kerja di bank waktu itu, hanya tinggal datang ontime. Kemudian meeting jam 10 dan jam 14, sorenya ngopi dan bersantai dengan kawan. Malam nya pu

Memandang Orang Lain Lebih Rendah

Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hatinya, "Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menyentuh-Nya ini; tentu Ia tahu bahwa perempuan itu seorang berdosa." (Lukas 7:39) Pernah melihat orang tua, berpakaian lusuh, membawa kantong plastik hitam jelek, berjalan masuk ke bank.  Satpam mencegahnya, dan bertanya mau apa. Jawabnya singkat, mau setoran.  Hal ini mungkin umum kita temui di tempat-tempat usaha di mana banyak kaum tua yang selalu menyetor uang pendapatannya di pagi hari atau sore hari. Sewaktu saya bekerja di bank, dan mendapatkan kesempatan kunjungan ke cabang, pengalaman ini yang saya dapat.  Mereka yang tua, sangat konsisten, selalu datang mungkin di pagi hari , atau sore hari sebelum bank tutup, hanya untuk menyetorkan uang penghasilan mereka, dan mereka berpakaian ala kadarnya. Bahkan hanya menggunakan sandal jepit.  Buat teller bank yang sering melihat, tidak aneh. Tapi buat saya, yang jara

Pemimpin Tentukan Fokus Bisnis Pareto Law

 Setelah melewati  tujuh modal dasar pemimpin di masa pandemi  , kemudian bagaiman seorang pemimpin yang harus punya semangat tinggi,  winning spirit  serta strategi pemenang atau  winning strategy  , selanjutnya apa ? Dalam masa pandemi, tidak semua bisnis bertahan dengan baik. Ada yang harus dikurangi dan bahkan ditutup. Itulah yang harus kita pahami sebagai pemilik bisnis dan usaha.  Dalam sharing salah satu kawan, usaha dan bisnis bengkel nya harus ditutup di lokasi yang tidak lagi menguntungkan. Ada juga yang harus dikurangi layanannnya karena memang bengkel mendadak sepi. Selama 1.5 tahun, tidak banyak mobil yang bergerak dan jalan karena banyak terjadi pembatasan mobilitas. Otomatis bengkel mendadak sepi.  Saya sendiri, biasanya jarak tempuh dan kilometer mobil bisa tinggi dalam tiap kali kunjungan ke bengkel, sekarang hampir setahun bahkan tidak sampai 5000 km. Maka bila anda memiliki  bengkel, pasti akan merasakan hal ini. Memfokuskan kepada apa yang menghasilkan, itu yang har

Anda Tukang Apa ?

    "Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada di sini bersama kita?" Lalu mereka menolak Dia. (Markus 6:3) Membaca ayat ini, apa pikiran anda ? Saya berpikir, jabatan tukang kayu saat ini.  Waktu saya kecil, kami tinggal di daerah Bukitduri, dimana sepanjang jalannya ada tukang kayu, pembuat kusen pintu dari kayu.  Mereka pagi sudah bangun, mempersiapkan kayu dan hingga siang dan sore hari, mereka memotong kayu dan mengerjakan berbagai pesanan. Jaman itu belum banyak ada alat potong kayu dan pengoles amplas gunakan listrik, semua pakai tangan. Tidak terbayang jaman Tuhan Yesus jadi tukang kayu, mungkin lebih sederhana peralatannya. Apapun jabatan kita, jangan kita menganggap nya remeh. Meskipun hanya tukang kayu, ada hasil kayu dan pekerjaan kayu yang dihasilkannya.  Semua jabatan 'tukang' ini menunjukkan spesialisasi jaman itu. Masih ingat ada tukang gigi, dan beraneka ragam tuka

Pemimpin Harus Punya Winning Strategy

 Di masa pandemi ini, tidak sedikit kawan-kawan saya yang 'tiarap' bisnisnya. Ada yang bergerak di bidang usaha percetakan, akhirnya berganti bisnis dulu selama masa pandemi. Ada yang berjualan komputer, pindah ke online jualannya. Ada yang punya usaha Event Organizer yang besar, mendadak sepi dan beralih ke event online, setelah beberapa bulan vakum dan bingung harus berbuat apa. Ada juga yang usahanya catering pesta , mendadak jadi pesan makanan online, daripada karyawannya diam dan tidak bisa digaji. Ada juga yang membuka bisnis barunya di masa pandemi ini.  Apa pelajarannya ? Mereka punya winning strategy, stategi atau cara untuk tetap 'hidup' bisnis nya. Jadi jangan ragu untuk kembali bertanya ke diri sendiri, apa cara dan strategi kita untuk tetap bisa bertahan dan bahkan berkembang. Dan ini kembali ke hal-hal mendasar.  Fokus Bisnis Apa fokus bisnis dan usaha yang mau kita jalankan. Kalau usaha bisnis yang sebelumnya terdampak pandemi, apa yang bisa kita lakukan.

Pemimpin Harus Punya Winning Spirit

 Salah satu kawan saya, akhirnya masuk kantor setelah hampir lebih dari 1.5 tahun tidak datang ke kantor sama sekali. Dia mengupdate status nya di sosial media. Kita semua cukup kaget, karena hampir selama 1.5 tahun juga, dia tidak mengupdate sama sekali sosial medianya. Kami hanya berpikir, kemana saja dia selama ini ? Menjadi pemimpin dalam satu usaha, harus punya ini semangat pemenang (winning spirit). Dan semangat ini harus dibagikan. Saya menghargai akhirnya dia membagikan momen bahagianya karena kembali datang ke kantor, setelah sekian lama. Tapi seharusnya, winning spirit ini dibagikan terus menerus, terutama ke tim kita sendiri. Apa saja winning spirit yang bisa kita bagikan ? Antusias, perasaan semangat. Itu sebabnya saya selalu menyapa pagi ke tim "pagi, tetap sehat dan semangat!!" . Antusias yang dimunculkan hanya melalui text di whatsapp saja bisa membuat perasaan tim kita berbeda, tidak hanya perasaan kita sendiri. Bersyukur. Ini jelas penting. Karena tidak semua

Buka Topengmu

  Ibrani 4:13 (TB)  Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab. https://alkitab.app/v/d8cf90b38090 Suatu ketika kami mengalami dilema. Tim yang kami percaya akhirnya menunjukkan topengnya. Hati saya sedih, bertanya, apakah selama ini saya ada melakukan yang salah, membuat nya melakukan 'penggelapan' kecil dalam jangka panjang. Kami bertanya, dan kami berikan waktu untuk berpikir dan menjawab. Saya hanya bilang, kalau benar, tidak melakukan itu, tidak usah takut. Hadapi. Dia malah berpikir lebih baik mundur, resign. Banyak hal kita alami dalam hidup usaha kita, kejujuran menjadi hal penting dalamnya. Tanggung jawab kita berikan kepada Dia yang memberikan hidup Dan usaha kita, juga kepada orang-orang sekitar kita.

Tujuh Modal Leader Jaman Now

  Kembali saya bersyukur mengikuti program lanjutan Sukses Sejati, kali ini saya mengikuti program GLEAM (Glow in Marketplace). Kegiatan usaha dan bisnis kita masing-masing menuntut kita untuk menjadi pemimpin, leader yang tepat agar usaha dan bisnis kita berkembang.  Maka diperkenalkanlah konsep 7 atribut dari seorang pemimpin, seorang leaders jaman now.  L - ead - memimpin. Pemimpin jaman now tidak hanya memimpin, tapi juga membawa berani mengambil tanggung jawab dan otoritas untuk membawa tim nya ke kondisi yang diinginkan. Saya jadi ingat, di masa pandemi ini, tidak sedikit leader yang lepas tangan, tidak mau tanggung jawab atas kondisi saat ini, dan merasa bukan otoritasnya memimpin tim nya. Padahal sebaliknya, kualitas pemimpin kita akan lihat di masa sulit seperti sekarang ini. E  - xample - contoh, teladan. Berkaitan erat, pemimpin harus menjadi teladan. Jangan heran tim anda datang terlambat terus, bila pemimpinnya tidak datang ontime. Hal kecil tapi bermakna. Teladan ini juga

Pohon Pepaya Saja Bisa

Image
  Pohon Pepaya ini kami tebang hampir tiga minggu lalu, semata karena pohonnya telah menjulang tinggi lebih dari pohon palem kami.  Belum lagi buah nya yang aneh, akhirnya dengan berat hati, kami tebang. Tidak tega menebangnya sampai akar, kami sisakan. Dan ternyata tunas cabang baru muncul dalam waktu beberapa hari kemudian. Seringkali kita rasakan seperti itu, dibuang , terbuang. Habis tidak ada harapan.  Saat yang sama, saya sedang hadapi masalah di kantor, seolah tidak ada jalan keluar. Tapi ternyata, setelah berbulan-bulan, ada harapan. Sama persis seperti tunas ini munculnya.  Harapan, itulah yang kita perlukan dalam hidup kita. Dan saya yakin, pohon bisu ini juga punya harapan. Harapan untuk lebih baik, agar bisa berkembang lagi. Persis seperti kata Ayub ini. Ayub 14:7-9 (TB) Karena bagi pohon masih ada harapan: apabila ditebang, ia bertunas kembali, dan tunasnya tidak berhenti tumbuh.  Apabila akarnya menjadi tua di dalam tanah, dan tunggulnya mati di dalam debu,  maka bersemil

Dipotong Habis Untuk Berbuah Lebih Baik

Image
  Yohanes 15:2 TB Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Beberapa minggu lalu, pohon ini ditebang oleh pengurus lingkungan, karena pohonnya yang lebat besar, akarnya yang kuat telah merambah kemana-mana, dan membuat pengurus harus memotongnya. Tidak tanggung-tanggung, hingga batas bawah dekat akar. Saya waktu melihatnya, miris. Karena pohon ini yang membuat teduh salah satu pojok taman yang tidak terurus dengan baik selama ini, selain ada pohon cemara di sekitarnya.  Lalu pagi ini saya lewat lagi, dan menemukan pohon ini mulai mengeluarkan cabang barunya, dan ini sangat menarik, saya pikir waktu ditebang habis seperti itu, tidak akan bertumbuh lagi. Ayat ini juga menunjukkan demikian, akar yang kuat, super kuat, akan membuat pohon yang besar. Dan sekalipun pohon ini ditebang, hingga habis batangnya, masih ada kekuatan akar dan mungkin bahan makanan di dalam nya, yang bisa membuat dia kemb

Fokus Anda

Image
Dalam olahraga pagi ini, saya menemukan bekicot yang sedang berjalan melewati area bebatuan dimana saya biasa berjemur. Saya langsung mengambil dua gambar dibawah ini. Gambar.1 - Bekicot dari samping Gambar.2. Bekicot dari atas Dari kedua gambar ini, mana yang anda lebih suka ? Melihat dari sisi samping dan kelihatan banyak sekali batu-batu yang harus dilewati. Itu gambar 1 menyatakan itu jelas, lantas kita berpikir, wah, banyak sekali batu yang harus dijalani, betapa luas "masalah" batu yang harus dilewati sang bekicot. Gambar kedua, menunjukkan bekicot dari atas, yang telah melewati batu-batu itu, dan masih terus berjalan. Tidak kelihatan banyak batu, dia hanya melihat batu yang di depannya saja.  Saya jadi ingat ayat semalam,    Yesus kemudian berkata, "Jika kamu memiliki iman sebesar biji sesawi, kamu dapat memindahkan gunung" (Matius 17:20). Iman yang sangat kecil saja pun, bisa memindahkan gunung. Iman yang sangat kecil pun bisa membantu kita melewati masalah

Kesejahteraan Bersama

Image
Berapa jumlah tim anda ? Itu pertanyaan yang selalu diberikan ke saya waktu bertemu dengan perusahaan asing. Saya hanya menjawab simple, kami hanya 20 orang.. We only have 20 people.. Tapi ternyata, jumlah 20 itu tidak dipandang sebelah mata oleh mereka. Great.. than you have 100 people depend on you. Saya bengong. Benar juga sih. Kalau 1 orang saja menghidupi 4 orang, pasangan dan anak mereka, mungkin orangtua mereka. Maka ada 100 orang yang bisa hidup dari usaha yang kami kelola.  Saya jadi berdecak kagum kepada kawan-kawan yang punya hingga ratusan bahkan ribuan dalam tim perusahaan mereka. Artinya benar-benar ribuan dan jutaan orang bisa bergantung dari sana.  Maka tidak heran, usaha kecil sekalipun juga memiliki potensi dan membantu mensejahterakan banyak orang. Dalam satu usaha UMKM saja minimal 3-5 orang terlibat. Dan mereka saling bergantung satu dengan yang lain. Maka saya dan partner, selalu membuka diri, tiap kali ada tim kami yang mengajukan resign dan mau membuka usaha sen

Bekerja Melebihi Target

Image
Dalam banyak kesempatan kami menerima anak-anak SMK untuk PKL di tempat kami. Dan yang mereka lakukan sangat simple, melakukan update website / blog yang kami kelola untuk brand awareness. Setelah itu mereka membuat konten sosmed dengan menggunakan Canva. Dan mengirimkannya ke Whatsapp Group yang kami buat untuk tiap kelompok PKL.  Tugas yang kami targetkan adalah 10 artikel setiap hari untuk tiap blog atau website. Dan tahukah anda berapa banyak yang mereka hasilkan tiap hari ??  Ya, tepat 10 artikel. Tidak lebih, tidak kurang.  Lalu saya bertanya kenapa mereka buat hanya 10 artikel, padahal materi banyak. Mereka jawab, karena hanya segitu yang diminta.  Saya tertegun. Ternyata selalu ada yang berpikir bahwa target itu adalah yang harus dicapai, dan tidak bisa lebih. Tidak ada yang kerjanya melebihi target. Ini mengingatkan saya kembali, bekerja di atas target adalah mungkin dan bisa, tapi tidak semua orang mau melakukannya. Padahal saya dan tim sudah melatih mereka untuk bisa mengerj

Warisan Keluarga itu Nilai Kekeluargaan

Image
Apa yang beda selama pandemi ? Kita lebih banyak di rumah. Dengan kondisi ini, apa yang terjadi ? Kita melihat anak dan pasangan kita lebih sering, bagaimana mereka berinteraksi, bekerja dll. Jadi tidak heran ada yang berbeda selama pandemi terjadi.  Kita melihat anak-anak yang beranjak dewasa. Salah satu kawan saya menyatakan, dia terharu, karena gara-gara pandemi, dia bisa melihat anak-anaknya yang masih SD. Lainnya menyatakan, dia bersyukur, karena sekarang jadi dekat dengan anaknya yang SMP dan SMA. Semua bisa terjadi dan berubah karena pandemi.  Ternyata masih banyak yang bisa kita syukuri di tengah pandemi. Kita tahu, Tuhan bekerja diatas segala hal.  Termasuk dalam keluarga kita.  Bagi yang anaknya yang telah beranjak dewasa, tantangannya berbeda lagi. Tapi semua ini mengingatkan kita atas WARISAN dalam keluarga, dan warisan terbesar itu ternyata bukan HARTA, tapi NILAI KEKELUARGAAN yang kita bangun.  Terima kasih Tuhan, pandemi mendekatkan kami selaku keluarga.  

Walk The Talk, Warisan Nilai

Image
Salah satu tantangan pengelola bisnis adalah WALK THE TALK. Menjalankan apa yang dikatakan tidak mudah.  Menjalankan apa yang dikatakan juga dilihat oleh tim kita. Bila kita hanya TEORI saja, NGOMONG saja tidak dilakukan, maka mereka pun akan demikian.  Memahami karya Allah yang luar biasa adalah sangat penting dalam hidup kita, dan itu hanya bisa kita dilakukan dengan menjalankannya bukan hanya mengatakannya. Karena saya yakin, kita bisa menjadi pengelola usaha sekarang ini pun juga karena PILIHAN Allah, Dia yang menetapkan.  Maka BUAH kita pun harus dirasakan oleh orang lain, termasuk tim kita yang ada di tempat usaha kita. Mulaikan MEWARISKAN NILAI ini, karena BUAH ini lah yang menunjukkan siapa Allah kita.