Posts

Showing posts from May, 2014

Bisnis sepi

TUHAN membuat miskin dan membuat kaya; Ia merendahkan, dan meninggikan juga. Langkah kaki orang-orang yang dikasihi-Nya dilindungi-Nya, tetapi orang-orang fasik akan mati binasa dalam kegelapan, sebab bukan oleh karena kekuatannya sendiri seseorang berkuasa. 1 Samuel 2:7,9 Periode April hingga Juli seringkali diyakini sebagai periode sepi order, khusus nya bagi perusahaan System integrator seperti kami. Dalam mingguan diskusi dengan tim Sales, kami juga merasakan hal ini. Pada saat bisnis menurun dan cenderung sepi, maka tetaplah ingat siapa yang akan memberikan jalan keluar dan berkat. Hari ini kembali merupakan hari pembayaran gaji, dan saya tahu, seringkali pengusaha bergumul dan berharap untuk yang terbaik dalam masa-masa ini. Oleh karena itu, dengan senantiasa mengingat bahwa Tuhan lah yang memberikan berkat , Anugrah dan penyertaan , termasuk dalam bisnis kita. Meskipun seringkali dalam masa kesulitan, ada seolah jalan keluar dengan pekerjaan pekerjaan berisiko

Jalan keluar

"Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya." (Mazmur 34:18)  "Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya."  (Samuel 22:7)  "Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!" (Roma 12:12) Semua  ayat di atas menunjukkan adanya jalan keluar dari Tuhan, bahkan atas semua masalah kita.  Inilah yang seringkali kita perlukan, kepastian untuk jalan keluar dari semua permasalahan yang ada di depan kita. Masalahnya adalah apakah kita : 1. Menyampaikan nya kepada Tuhan, sang CEO kita, seringkali kah dalam doa doa kita panjatkan masalah masalah yang kita hadapi ? Ayat yang pertama jelas menunjukkan bagaimana kita harus bersikap. Dengan mengakui dan menceritakan kepada Nya, maka pastilah rasa keterhimpitan kit

Ujian iman

'sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan ( Yakobus 1:3 )' Mungkin kita bertanya-tanya, apakah ujian iman itu? Apakah sama seperti halnya kita belajar dan suatu saat kita akan diuji, sehingga kita mendapatkan nilai dan prestasi tertentu? Dalam beberapa hari ini, kedua anak kami sedang libur, tapi dalam liburnya, mereka belajar setiap hari. Seperti layaknya jadwal mereka tiap hari, hampir 5 jam mereka gunakan untuk mengulang dan latihan soal yang diberikan maminya. Karena apa? Karena Minggu ini mereka akan menghadapi ulangan dan evaluasi. Meskipun tiga hari efektif, tapi sekolah memutuskan untuk digunakan untuk mengerjakan ulangan dan evaluasi. Seperti itulah ujian iman . Artinya ada yang dituju, yang ditargetkan. Dan kemudian ada hal-hal yang kita sudah pelajari , dan kemudian hal-hal ini diulang kembali . Semua ini untuk melatih, dan mendapatkan nilai terbaik. Tujuan terbaik dan tujuan tercapai . Itulah juga ujian iman yang setiap hari mun

Jemu berbuat baik

Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah (Galatia 6:9) Bila mendengar ceritanya, dimana tim yang pernah bekerjasama dengan kami, sekarang berusaha mempengaruhi dan memberikan kesan buruk kepada tim yang ada, saya hanya bisa mengingat senantiasa ayat ini. Mungkin tidak sadar, seringkali kita masuk ke satu perusahaan, karena kita ingin berkembang. Kita ingin mendapatkan peningkatan baik dalam kemampuan, ataupun pendapatan kita, tapi Sadarkah kita, bahwa seringkali kita masuk dan diterima ke satu perusahaan karena kita merasa sangat membutuhkannya, kita merasa kita tidak punya pilihan lain, kita harus mengambil kesempatan ini, meskipun seringkali kita merasakan kurang. Ya itu pernah saya rasakan, pada waktu, saya memilih pindah dari satu bank ke bank lain, meskipun perbedaan gaji sangat kecil. Meskipun tidak mendapat keuntungan yang lebih, meskipun mungkin ini juga satu-satunya kesempatan yang ada di d

Iman = F.A.I.T.H

Oleh Pudjianto S.    Pemahamanan orang memiliki iman adalah bahwa orang itu  telah memiliki keyakinan yang bisa membuat hidupnya ke depan ada jaminan hidup yang kekal. Dalam hal ini ia menerima jalan kebenaran yang ditawarkan Tuhan bahwa keselamatan itu dikaruniakan Tuhan di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Dan oleh karena pemahamanan itu maka seluruh kehidupannya dipengaruhi imannya tersebut. Sebagi akibatnya di dalam menjalani kehidupan ini apapun yang harus dihadapi, tidak menggoyahkan hidupnya, ia tetap mantap menjalaninya, karena ia tahu bahwa Tuhan yang diimani merencanakan kehidupannya yang dipenuhi damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan. Ia tidak mengalami apa yang dinamakan tawar hati.     Seorang hamba Tuhan mencoba memberikan  pemahaman iman kepada jemaatnya. Menurutnya iman itu kalau dalam Bahasa Inggris katanya  F-A-I-T-H. F = Finance. Keuangan. Orang yang beriman di dalam kelimpahannya senantiasa memberikan bagian kelimpahanya kepada Allah. Ia tidak menjadik

Amarah

Terhormat lah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak (Amsal 20:3) Mungkin ini yang kadang sulit dikendalikan, menjadi marah. Marah dapat disebabkan banyak hal. Dan kadang kita marah dari hal kecil. Seringkali kita merasa kesal dan marah karena kata-kata kita tidak didengar. Tim kita melakukan apa yang tidak harus dilakukan. Tim kita terlibat dalam pertengkaran kecil dengan Customer, dan banyak lagi yang sering kali membuat kita gusar dan marah. Apakah marah akan menyelesaikan persoalan ? Apakah marah akan mengembalikan Customer yang jatuh pilihan ke tempat lain? Apakah amarah akan mengembalikan barang yang rusak ? Dan kalimat ayat ini mengingatkan saya lagi, betapa bodohnya bila kita marah , dan bahkan marah-marah terus. Saya baru saja bertemu dengan kawan lama, yang ceritanya menceritakan atasannya yang selalu marah-marah dan mengatakan hal kasar dan kotor dalam tiap interaksi dengan karyawannya. Wow, sampai demikian

Berdampak

Image
Orang benar yang bersih kelakuan nya, berbahagialah keturunannya. (Amsal 20:7) Mungkin bunga ini akrab dengan keseharian kita, khususnya pada waktu pagi menyambut. Kita akan melihatnya berkembang dan memekarkan dengan indahnya di pagi hari.  Tahukah Anda, apa yang akan terjadi di sore hari? Bunga indah ini akan menguncup , dan rontok di sore hari. Anda tidak akan merasa kehilangan sepertinya, karena di pagi hari, telah ada dan menyambut Anda bunga lainnya, yang tanpa Anda sadari, itu bukan bunga yang sama. Tapi apakah Anda sadari dampaknya ?  Bila kita melihat bunga yang sama di pagi hari, dibandingkan dengan melihat bunga yang berbeda tiap harinya, meskipun kita seolah tidak sadar , bahwa itu sesungguhnya bukan bunga yang sama. Seperti itulah juga seharusnya kehidupan kita. Memberikan dampak dan dampak baru setiap hari. Memberikan semangat baru setiap hari. Memberikan pencerahan baru setiap hari. Memberikan warna dan wangi baru setiap hari. Mungkin s

Menjaga hati

Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. (Amsal 4:23) Salah satu hal yang susah dilakukan adalah menjaga hati. Apakah menjaga hati itu? Pernahkah kita terjebak dalam kondisi seperti ini: Kita terjepit membutuhkan pekerjaan ini, dan kita harus memberikan ucapan terima kasih dalam bentuk uang yang diminta oleh Customer kita. Kita membutuhkan pekerjaan ini, kemudian kita melupakan hal hal dasar bisnis kita, terkait pembengkakan angka penawaran. Kita kesal sekali pada Customer ini karena seolah kita dipermainkan terkait dengan waktu penyelesaian pekerjaan. Kita merasa kesal karena pembayaran yang seharusnya diterima hingga sekarang belum dibayar. Karyawan yang memiliki database Customer membawa lari semua Customer kita. Karyawan kepercayaan meninggalkan kita, bahkan pindah ke kompetitor. Dan masih banyak kondisi lainnya, yang membuat hati kita gundah, kesal dan merana. Itulah saat dimana kita merasakan hati kita sesak, sulit b

Menghadapi masalah dan perkara

Tetapi roh yang di dalam manusia, dan nafas Yang Mahakuasa, itulah yang memberi kepadanya pengertian (Ayub 32:8) Saat pengusaha menghadapi perkara, masalah, maka dia akan mencari Tuhan. Dan lucunya, menjadi pengusaha itu, sangat akrab dengan masalah. Mulai dari masalah sederhana dan rutinitas, hingga masalah dan perkara besar. Oleh karena itu, ada benarnya, pada saat kita menjadi pengusaha , maka kualitas iman kita bisa lebih meningkat daripada menjadi karyawan biasa. Pada saat kita menjadi karyawan biasa, maka umumnya yang menjadi masalah kita adalah teknis pekerjaan, target pekerjaan, bos kita, counterpart kita, hingga Customer yang kita layani. Pada saat menjadi pengusaha, maka hal yang bertambah adalah masalah mengurus orang, mengurus Customer dan menangani penyelesaian pekerjaan, penjualan dan semua itu bisa saja kita anggap sebagai perkara, sebagai masalah. Namun , sejujurnya, tergantung bagaimana kita menghadapi tiap perkara dan masalah itu. Oleh karena itu, sangat penting

Kehilangan karyawan penting

Janganlah merasa susah, apabila engkau melepaskan dia sebagai orang merdeka, sebab enam tahun lamanya ia telah bekerja padamu dengan jasa dua kali upah seorang pekerja harian. Maka TUHAN, Allahmu, akan memberkati engkau dalam segala sesuatu yang kaukerjakan." (Ulangan 15:18 ) Sebagai pengusaha, meskipun usaha Anda kecil, pasti Anda akan sangat merasa kehilangan,, apabila ada tim yang selama ini ada bersama, mengembangkan usaha , tetapi kemudian ia mengajukan pengunduran diri. Dan inilah ayat yang senantiasa saya ingat. Bahwa selama dia bersama dengan Anda, Anda telah berusaha mengembangkan maksimal potensinya. Anda telah memaksimalkan kemampuannya, sehingga dia tidak hanya memperoleh upah, tetapi juga kemampuan nya telah meningkat. Pada saat kita mengubah pola pikir kita, bahwa tim yang ada bersama kita adalah merupakan bagian penting dalam usaha kita, maka kita akan berpikir, untuk memajukan pengetahuan, kemampuan, barulah upah akan meningkat seiring dengan kema

Ditipu

Mazmur 101:7  Orang yang melakukan tipu daya tidak akan diam di dalam rumahku, orang yang berbicara dusta tidak akan tegak di depan mataku. Pengalaman ditipu atau tertipu pasti harus dialami pengusaha. Mengapa? Tahun 2008, anak kawan di gereja menjadi pengusaha muda di kota Balikpapan. Saya kesana untuk membantunya menyelesaikan suatu pekerjaan di bank. Setelah pekerjaan selesai, dengan berbagai alasan, saya tidak dibayar hingga saat ini. Mungkin alasannya dicicil, tapi entah kapan saya lupa terakhir dia mencicil. Waktu itu, saya bertanya kepada Tuhan, mengapa Dia ijinkan terjadi. Jawabannya saya pahami beberapa bulan kemudian, bahwa Sang Pemberi Berkat mengajarkan kami untuk tidak bergantung kepada manusia, melainkan berpengharapan kepada Tuhan. BerkatNya tidak pernah berkekurangan dariNya dan kami terus dipelihara. Belum lama ini terjadi lagi, bahkan dengan tim yang pernah bekerjasama baik dahulu. Sekarang ribuan dollar hilang belum jelas kembalinya. Kami pernah

Jalan Lurus

Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu (Amsal 3:5,6) Bulan Mei 2005, di tengah kegalauan, kebimbangan dan kebingungan. Usaha yang dibangun bersama teman-teman tidak bisa lagi dijadikan harapan. Semua permasalahan seolah membelit dan mengisi isi kepala saya waktu itu. Hingga saya bertanya kepada Tuhan, apa yang Tuhan inginkan dibalik semua ini? Ayat ini kembali menguatkan. Mengingatkan. Bahwa dengan mempercayakan hidup kita kepada Tuhan, dan dengan tidak bersandar kepada pemikiran kita sendiri, maka Dia akan memimpin kita, memberikan jalan keluar yang sesuai. Dan waktu itu, jawabannya seolah mengatakan; Fanky , kamu tidak bisa bekerja dengan orang lagi, mulailah berdiri sendiri, jangan kuatir , Aku menopangmu.. Saya bergumul dan berdoa, bersama istri , kami berharap kepada Tuhan. Datanglah pertolongan, tante istri meminjamkan uang 10 juta untuk memulai us

Komitmen

Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatanNya, yang mencari Dia dengan segenap hati. Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang tauratMu, aku hendak memeliharanya setiap hari. (Mazmur 119:2, 34) Komitmen, ini kata yang semakin jelas dan menjadi kata yang penting untuk seorang pengusaha. Komitmen untuk mengembangkan usahanya dengan sungguh. Komitmen untuk mendukung tim dalam perusahaan. Komitmen untuk membantu dan melayani customer dan client. Komitmen untuk memberikan yang terbaik. Hanya saja, untuk pengusaha di Indonesia, ada jenis komitmen yang sangat dilematis. Apabila diminta membuat komitmen untuk memberikan sejumlah uang tertentu kepada customer / client. Ini yang tidak mudah. Rasa-rasanya, hampir mustahil. Tapi itulah yang kami sedang lakukan sekarang. Kami tidak berusaha untuk mengajak customer untuk terlibat jenis komitmen ini. Hasilnya apa? Mungkin tidak semua pekerjaan dapat kami terima karena si customer tidak puas karena tidak mendapatkan ini.

Kedamaian Pikiran = Tidurlah

Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya Tuhan, yang membiarkan aku diam dengan aman (Mazmur 4:9) Tidur, mungkin baru beberapa tahun ini, saya menikmatinya. Saya masih ingat di awal-awal berusaha, sampai malam hari, saya masih mengetik di depan komputer, membaca banyak hal dan membuat tulisan dan proposal. Saya masih ingat, istri saya terbangun, dan selalu berkata 'tidurlah ..' Ya itulah seringkali yang membuat kita tidak bisa tidur. Ada tugas, ada kewajiban, janji submit proposal, penawaran, bahkan mempelajari hal baru dalam waktu singkat untuk presentasi di pagi hari nya. Tapi ternyata sekarang, dengan membuat tidur saya lebih teratur, dan minimal 7 jam, maka ketajaman pikiran dan kesempatan untuk menggunakan waktu untuk mengetik dan mempelajari banyak hal tetap bisa. Jadi masalahnya bukan itu, masalahnya adalah hati dan pikiran kita yang tertekan karena tugas-tugas tadi. Menjadi pengusaha memang sangat melelahkan dan

Harta kesayangan

Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. Keluaran 19:5 Sewaktu pagi tadi berolahraga, tanpa sengaja di depan rumah, saya menemukan batu safir dari cincin istri yang biasa dipakainya. Itu salah satu harta kesayangannya, karena saya memberikannya ketika kami belum menikah. Saya mengambilnya dan memberitahukannya, dan ia senang dan terkejut juga, karena tidak menyangka batu safir kecil yang selama ini menghiasi cincinnya bisa hilang dan ditemukan. Seperti itulah kita berharganya di hadapan sang pencipta. Bukan hanya karena kita seperti batu safir, yang kecil dan menarik perhatian, meskipun bukan berlian atau emas, tapi karena selama ini, kita dipakainya dan digunakan untuk sesama kita. Tanpa sadar, Tuhan menempatkan kita dalam berbagai status sosial kita, bukan hanya untuk diri kita sendiri, tapi juga untuk

Hukum kapasitas

Salah satu karyawan yang telah ikut kami cukup lama mengajukan surat pengunduran diri. Dan selalu, kami mencari waktu untuk menggali mengapa dia mengajukan surat pengunduran diri. Jawabannya cukup simple, karena merasa over load. Over load, atau kelebihan tugas dan tanggung jawab. Di sinilah saya mengingat kembali masa saya bekerja di salah satu bank, dimana disana saya pernah merasakan hal yang sama. Kemudian dalam suatu kesempatan , kami mengobrol bersama atasan saya waktu itu. Dan disana saya mendapatkan pesan, bahwa dengan mengambil dan menerima tugas dan tanggung jawab lebih banyak, maka kita memperbesar kemampuan dan kapasitas kita. Dengan memperbesar kapasitas diri kita, maka kita akan menambahkan kemampuan, skill, dan tanggung jawab yang berani kita ambil. Maka kita akan semakin mahir, semakin mampu, semakin pintar, semakin bisa mengatur, semakin bisa bertanggung jawab. Tentu saja, kita harus mengukur kemampuan kita untuk menerima tugas dan tanggung jawab , tapi saya ingat

Pengusaha dan keyakinan diri

Orang yang mengenal namaMu percaya kepadaMu , sebab tidak Kau tinggalkan orang yang mencari Engkau , ya Tuhan. (Mazmur 9:11) Sudah hampir sembilan tahun kami menjalankan usaha ini bersama, dan tahukah Anda, bahwa saat yang paling mengkhawatirkan adalah pada saat menjelang gajian. Karena kami selalu bergumul kepada Tuhan agar kami dicukupkan setiap bulannya pada saat harus menggaji orang yang bersama dengan kami. Dan selalu terbukti, kasih Tuhan yang besar, Dia mencukupkan kebutuhan kami tepat pada waktunya. Dan kami bersyukur, dari waktu ke waktu memang usaha semakin besar dan kompleks. Tapi tetap kami menyerahkan kepada Tuhan setiap saat, karena kami tahu, pada saat kami menyerahkan semuanya kepada Tuhan, maka Tuhan yang akan memberikan jalan keluar. Sebab kami tidak merasa Tuhan tinggalkan, sekali pun tidak, semua ini karena penyerahan diri. Ya, kunci jadi pengusaha ternyata sangat berbeda dengan apa yang dunia ajarkan. Dunia mengajarkan kekuatan pikiran, tapi sesungguhnya lah,