Posts

Showing posts from September, 2019

Bekerja di hari minggu

Lukas 13:12-15 (TB)  Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya: "Hai ibu, penyakitmu telah sembuh." Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah. Tetapi kepala rumah ibadat gusar karena Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat, lalu ia berkata kepada orang banyak: "Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat."  Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya: "Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman? https://alkitab.app/v/436e16cbf86a Peraturan agama (gereja) memang harus ditegakkan guna menjaga ketertiban dan kenyamanan kita. Namun, menegakkan peraturan itu jangan sampai menutup mata kita atas hal yang substansial. Jangan sampai rangkaian aturan dan tata tertib gereja

Berbuahlah atau ditebang

Lukas 13:6-9 (TB)  Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!" https://alkitab.app/v/4026d99aa986 Kehidupan kekristenan tampaknya mempunyai tuntutan yang sama dengan pohon ara dalam nas ini. Setelah dilahirkan kembali, iman orang-orang Kristen (denominasi apa pun) terus dituntun untuk bertumbuh dalam Yesus. Sama halnya dalam pertumbuhan jasmani, iman yang tidak bertumbuh pun tidak elok dipandang. Inilah siklus pertumbuhan pada umumnya.

Damai sebelum pengadilan

Lukas 12:58-59 (TB)  Sebab, jikalau engkau dengan lawanmu pergi menghadap pemerintah, berusahalah berdamai dengan dia selama di tengah jalan, supaya jangan engkau diseretnya kepada hakim dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya dan pembantu itu melemparkan engkau ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas." https://alkitab.app/v/444783de4b29 Damai sebelum pengadilan.. Tidak sedikit yang gagal. Dalam banyak hal, manusia lebih memilih berpekara secara hukum, dibandingkan menyelesaikannya. Bagi pengusaha, memiliki kasus hukum adalah momok. Melelahkan dan mungkin juga bisa menghabiskan dana. Disinilah kita diingatkan. Agar menggunakan waktu dan kesempatan yang ada untuk selalu mencari jalan damai, sebelum sampai ke pengadilan. Pengadilan akan memberikan efek hukum, bisa saja menjadi tersangka dan terhukum. Oleh karena itu, usahakan selalu jalan damai, apapun usaha kita. Damai itu bisa berart

Semakin memberi

Lukas 12:22-24 (TB)  Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Sebab hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian. Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mempunyai gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah. Betapa jauhnya kamu melebihi burung-burung itu! https://alkitab.app/v/a90fe9f311c0 Kita mungkin berpendapat bahwa orang kaya adalah mereka yang memiliki banyak harta sehingga mereka tidak lagi merasa kekurangan. Namun, ada juga orang yang tampak berlimpah harta, tetapi selalu mengeluh karena tetap merasa kekurangan. Kalau situasinya begitu, sebenarnya, orang tersebut masih tergolong miskin, bukan? Artinya, derajat kekayaan seseorang sebenarnya tidak diukur dari seberapa banyak harta yang dimilikinya, tet

Memeluk uang

Lukas 12:15 (TB)  Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu." https://alkitab.app/v/292796b498c0 Ada yang mencari uang siang dan malam, dan akhir hidupnya menggunakan uangnya untuk berobat. Ada juga yang bekerja sangat keras, dan mengakhiri hidupnya sambil memeluk uangnya. Tidak sedikit juga yang mencari uang berbagai cara, dan akhirnya menghabiskan masa tua dipenjara. Dan contoh yang sedang saya lihat sekarang, hidupnya tamak dan pelit luar biasa, tuanya pikun sakit parkinson, uangnya tidak menolongnya sama sekali. Lalu bagaimana agar kita tidak melekat kepada uang terus? 1. Berdoalah, terutama teruslah mendoakan orang lain, bersyafaat. Dengan mendoakan orang lain, maka kita akan memikirkan orang lain, tidak hanya diri sendiri. 2 bersyukurlah, bersyukur akan membuat kita menghargai waktu, kesempatan yang Tuhan

Munafik

Lukas 12:1-2 (TB)  Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi. Tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. https://alkitab.app/v/457793da25a3 Apa yang kita lihat dari hidup orang Farisi? Munafik. Lakukan dosa, tapi tetap teriak hidup kudus. Kita tidak bisa hidup kudus sambil lakukan dosa. Pilihlah yang mau anda tunjukkan sesuai hidupmu. Hidup sebagai pengusaha Kristen lebih rumit, tidak bisa munafik. Karena kita adalah Alkitab terbuka.

Melepas yang berharga

Kejadian 22:2 (TB)  Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu." https://alkitab.app/v/3a2944ccad2d Pernah merasakan atau terjebak dalam kondisi seperti Abraham? Berusaha sebaik mungkin, kemudian berhasil mendapatkannya, tapi terpaksa melepaskannya. Kita mungkin tidak memiliki iman setebal Abraham, tapi toh ujian itu tetap akan kita lalui. Melepaskan yang berharga memang membuat kita merasakan beberapa hal. Pertama, tidak ada yang berharga di dunia ini, kecuali Tuhan. Harta tidak ada artinya ketika dokter mengatakan tidak ada pilihan dan jalan lain. Kedua, waktu yang telah berlalu sia-sia, tanpa kita sadari merupakan hal berharga. Tidak memiliki pengenalan akan Tuhan dengan waktu yang ada akan membuat kita menyesal. Ketiga, hidup yang tidak memberi, tidak berarti akan membuat hidup tidak berharga.

Hidup menurut keinginan daging

Hidup berdasarkan keinginan sendiri hasilnya akan berbeda dibandingkan mendasarkan hidup pada kehendak Tuhan. Kehendak sendiri biasanya mementingkan hasrat sesaat dan kepentingan pribadi. Sebaliknya, kehendak Tuhan memandu kita pada hal untuk memuliakan nama-Nya. Rasul Paulus menggunakan kisah Hagar dan Sara sebagai perumpamaan. Anak dari Hagar diperoleh dalam kedagingan karena keinginan manusia untuk memiliki keturunan. Sementara anak dari Sara didapatkan semata-mata karena janji, karena semula Sara mandul (23). Kita adalah anak-anak Sara, perempuan merdeka, bukan anak Hagar - sang budak. Keturunan kita pun harus hidup menurut Allah, bukan menurut daging. Keinginan daging bagi pengusaha Kristen, bisa banyak hal. Mulai dari rakus, serakah, gunakan cara jahat, zinah, dan beragam cara untuk capai tujuan. Kita diingatkan kembali tentang keinginan daging, yang berujung tidak baik. Sama seperti Hagar yang diusir, kita pun tidak mau seperti itu.

Hidup Selera Tuhan

Bilangan 11:13 (TB)  Dari manakah aku mengambil daging untuk diberikan kepada seluruh bangsa ini? Sebab mereka menangis kepadaku dengan berkata: Berilah kami daging untuk dimakan. https://alkitab.app/v/c258fc37aceb Berapa banyak yang ingin hidup berlimpah? Ingin makan daging setiap hari. Bangsa Israel yang keras kepala, bosan makan manna, mana dagingnya? Banyak kawan yang terjebak hidup konsumerisme, mulai dari makan mahal dan dibayar kartu kredit. Jebakan konsumerisme selalu mengganggu kehidupan pengusaha. Kita harus waspada. HIDUPLAH BERDAYA SELERA MEMULIAKAN TUHAN, JANGANLAH HIDUP DIPERDAYA UNTUK MEMENUHI SELERA

Bukan rencanaku tapi rencanaMu

Kejadian 50:20 (TB)  Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar. https://alkitab.app/v/7bd6aae4f43c Seperti kita, Yusuf mengharapkan hal-hal yang baik. Namun, harapannya meleset. Dia dimasukkan ke dalam sumur, dijadikan budak, dan dipenjarakan. Tetapi, lihat! Dijadikan budak membuatnya menjadi tangan kanan Potifar. Dijebloskan ke penjara malah mengantarnya menjadi penguasa Mesir, menjadi penolong banyak orang. Sebab itu, Yusuf berkata kepada kerabatnya, "Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan ..." (ay. 20). Rencana kita mungkin tidak mulus, terutama apabila kita tidak melibatkan Tuhan di dalamnya. Kita pikir rencana kita paling hebat, tapi seringkali kita dibuatNya takjub, setelah mengetahui apa yang Tuhan buat. Dulu saya ber

Kesukaan manusia atau Allah

Galatia 1:10 (TB)  Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus. https://alkitab.app/v/a4f096ec1637 Apakah kita sudah berkenan kepada Allah? Apakah yang menjadi pandu hidup kita? Kehendak Allah atau kehendak kita? Kehendak ini berhubungan dengan kesukaan, sesuatu yang disukai. Nah, dalam menjalankan usaha kita, apa yang kita sukai, itulah yang jadi tujuan kita. Tujuan kita itu dipakai untuk menyukakan hati kita, atau hati Allah? Tiap interaksi, komunikasi kita kepada orang lain, untuk menyukakan hati Allah kah ? Itulah perlu kita evaluasi bersama, setiap saat.

Ketidakpastian hidup

1 Samuel 29:6-8 (TB)  Lalu Akhis memanggil Daud, dan berkata kepadanya: "Demi TUHAN yang hidup, engkau ini orang jujur dan aku memandang baik, jika engkau keluar masuk bersama-sama dengan aku dalam tentara, sebab aku tidak mendapati sesuatu kejahatan padamu, sejak saat engkau datang kepadaku sampai hari ini; tetapi engkau ini tidak disukai oleh raja-raja kota. Sebab itu, pulanglah, pergilah dengan selamat dan jangan lakukan apa yang jahat di mata raja-raja kota orang Filistin itu." Tetapi Daud berkata kepada Akhis: "Apa yang telah kuperbuat? Dan kesalahan apa yang kaudapati pada hambamu ini, sejak saat aku menjadi hamba kepadamu, sampai hari ini, sehingga aku tidak boleh ikut pergi berperang melawan musuh tuanku raja?" https://alkitab.app/v/df8a66e76a9d Daud bingung, dia berada dalam ketidakpastian. Dia bertanya. Sering kita seperti itu ,, bingung dan galau. Ada di tengah tekanan, tidak nyaman, sehingga tujuan kita galau. Kita bingung. Apakah kita kembali ke

Allah berdaulat

1 Samuel 28:18-20 (TB)  Karena engkau tidak mendengarkan suara TUHAN dan tidak melaksanakan murka-Nya yang bernyala-nyala itu atas Amalek, itulah sebabnya TUHAN melakukan hal itu kepadamu pada hari ini.  Juga orang Israel bersama-sama dengan engkau akan diserahkan TUHAN ke dalam tangan orang Filistin, dan besok engkau serta anak-anakmu sudah ada bersama-sama dengan daku. Juga tentara Israel akan diserahkan TUHAN ke dalam tangan orang Filistin." Pada saat itu juga rebahlah Saul memanjang ke tanah sebab ia sangat ketakutan oleh karena perkataan Samuel itu. Juga tidak ada lagi kekuatannya, karena sehari semalam itu ia tidak makan apa-apa. https://alkitab.app/v/ee20bce4c574 Kita juga mungkin kerap menjadi orang yang memaksakan kehendak kepada Tuhan. Kita terus berupaya untuk mendapatkan sesuatu yang bukan kehendak-Nya. Kita bahkan berdoa memaksakan keinginan itu kepada Tuhan. Hasilnya tetap tidak berhasil. Kita lupa bahwa Allah adalah Allah yang berdaulat yang tidak dapat di