Ajarkan berulang-ulang

"Haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun." (Ulangan 6:7)

Berapa kali saya harus mengulang dan bicarakan ini kepadamu?

Itu seringkali ucapan kita kepada tim kita. Mempertanyakan apakah mereka seolah tidak mendengarkan kita. Memang sesungguhnya, untuk tetap dapat diingat, dilakukan, dan diikuti, memang harus diajarkan berulang-ulang. 

Masalahnya, apakah kita SABAR ? 

Kita merasa superior, karena mereka adalah tim, bawahan kita. Tapi sesungguhnya, di atas kita, masih ada yang lebih hebat, dan penguasa hidup kita, Tuhan kita. Dia saja selalu terus mengingatkan, mengajarkan, membicarakan, mengatakan, bahkan membiarkan kita melihat pekerjaanNya dalam kehidupan kita. Kita semua dibentuk dari ajaran itu, dari apa yang kita lihat, kita dengar, kita lakukan.

Demikian juga dengan banyak hal. Kita tentu harus sabar mengajarkan, mengingatkan dan mengulang nya terus menerus. Seolah kita yang tidak sabar vs mereka yang sulit menerima. 
Tapi memang demikianlah seharusnya, mengingatkan dan mengajarkan berulang-ulang adalah kewajiban kita, bahkan sebagai umat manusia.

Hal kedua, apa yang kita ajarkan, dan kita ulang terus menerus ? Ini yang sebenarnya. Kalau kita hanya mengulang-ulang hal yang tidak benar, ya tentu orang sekitar kita tidak akan nyaman. Kalau kita selalu mempertanyakan kemampuan mereka, dan tidak mengajak mereka memikirkannya, tentu mereka tidak akan nyaman. 

Apa yang kita ajarkan berulang-ulang inilah yang membedakan kita. Sebagai pemimpin tim, tentu kita harus tetap mengingatkan. Termasuk dalam setiap hari gajian, saya selalu mengajak tim untuk bersyukur untuk penyertaan Tuhan.

Saya tahu, tim saya tidak sempurna, mereka harus terus diingatkan, diajarkan berulang-ulang, tapi mensyukuri mereka ada dan saling membantu juga sangat membantu saya.





Comments

Popular posts from this blog

Guru Palsu

Menutup Tahun 2022