Tidak Dibawa Mati
Lukas 12:15 (TB) Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."
https://alkitab.app/v/a5496d82b79c
Ada banyak yang saya kenal, menghabiskan waktunya, siang dan malam untuk bekerja, mencari uang sebanyak mungkin. Saya bertanya, mengapa begitu?
Jawabannya sangat beragam. Mulai dari kebutuhan uang yang banyak, hingga tidak bisa lepas dari uang dan kekayaan.
Ada lagi yang seolah begitu tamak. Ingin segala sesuatu. Seolah tidak pernah puas. Apa pun ingin diraihnya.
Namun apa yang saya lihat di akhir hidup mereka. Sungguh mengharukan.
Ada yang bolak-balik ke rumah sakit, mencari pengobatan sampai ke luar negeri, demi bisa bertahan hidup. Uangnya habis begitu saja untuk berobat.
Ada yang hartanya diperebutkan anak-anaknya, dan ia harus menyingkir hidup sendirian demi menghindari keributan, bahkan untuk makan pun harus mendapat belas kasihan tetangga di apartemen mewahnya.
Ada yang akhirnya menghabiskan akhir hidupnya terbaring di tempat tidur karena berbagai penyakit nya, bahkan tidak sempat menikmati hasil uangnya.
Ah, belajarkah kita dari mereka yang hidupnya sangat rakus dan tamak?
Yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang dan kekayaan.
Lihatlah hasil dan akhir hidup mereka, karena harta dan kekayaan tidak dibawa mati.
Rubahlah pola pikir kita untuk hidup secukupnya. Kesusahan hari esok biarlah tetap menjadi misteri Tuhan, dan kita diajar berpegang penuh kepadaNya. Termasuk apabila kita diijinkan Tuhan menjadi salurah berkatNya, bagi banyak orang di sekitar kita.
Itu dia sebabnya, saya selalu mengajak tim di kantor untuk mensyukuri berkat Tuhan dalam kehidupan kita.
https://alkitab.app/v/a5496d82b79c
Ada banyak yang saya kenal, menghabiskan waktunya, siang dan malam untuk bekerja, mencari uang sebanyak mungkin. Saya bertanya, mengapa begitu?
Jawabannya sangat beragam. Mulai dari kebutuhan uang yang banyak, hingga tidak bisa lepas dari uang dan kekayaan.
Ada lagi yang seolah begitu tamak. Ingin segala sesuatu. Seolah tidak pernah puas. Apa pun ingin diraihnya.
Namun apa yang saya lihat di akhir hidup mereka. Sungguh mengharukan.
Ada yang bolak-balik ke rumah sakit, mencari pengobatan sampai ke luar negeri, demi bisa bertahan hidup. Uangnya habis begitu saja untuk berobat.
Ada yang hartanya diperebutkan anak-anaknya, dan ia harus menyingkir hidup sendirian demi menghindari keributan, bahkan untuk makan pun harus mendapat belas kasihan tetangga di apartemen mewahnya.
Ada yang akhirnya menghabiskan akhir hidupnya terbaring di tempat tidur karena berbagai penyakit nya, bahkan tidak sempat menikmati hasil uangnya.
Ah, belajarkah kita dari mereka yang hidupnya sangat rakus dan tamak?
Yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang dan kekayaan.
Lihatlah hasil dan akhir hidup mereka, karena harta dan kekayaan tidak dibawa mati.
Rubahlah pola pikir kita untuk hidup secukupnya. Kesusahan hari esok biarlah tetap menjadi misteri Tuhan, dan kita diajar berpegang penuh kepadaNya. Termasuk apabila kita diijinkan Tuhan menjadi salurah berkatNya, bagi banyak orang di sekitar kita.
Itu dia sebabnya, saya selalu mengajak tim di kantor untuk mensyukuri berkat Tuhan dalam kehidupan kita.
Comments