Transparansi dan Akuntabilitas
Kali ini, kita belajar dari pengalaman bangsa Israel. Allah memerintahkan mereka untuk mendirikan Kemah Suci. Tentu saja bangunan itu tidak turun dari langit. Semuanya dikerjakan manusia. Sudah pasti proyek itu membutuhkan dana. Emas, perak, tembaga, dan bahan baku lainnya digunakan dalam jumlah besar (Keluaran 38:24-31). Nas ini menuliskan dengan jelas setiap jumlah dan ukuran yang dipakai.
Pelajaran pertama dari usaha saya tahun 2002-2005, adalah pisahkan uang pribadi dan uang perusahaan.
Pelajaran kedua dari tempat saya bekerja sebelumnya, budaya korupsi.
Korupsi sudah mewabah di Indonesia, bahkan sudah menjadi budaya dalam birokrasi. Tanpa suap, misalnya, urusan kita lamban selesai. Korupsi terjadi karena ketiadaan transparansi dan minimnya akuntabilitas.
Transparansi artinya keterbukaan yang jelas. Sementara, akuntabilitas adalah perihal tanggung jawab pada kewajiban.
Saya berusaha memperbaiki semuanya di usaha kami saat ini. Puji Tuhan, semua terpelihara. Kami menolak budaya korupsi, dan kami terus lakukan transparansi.
Pelajaran pertama dari usaha saya tahun 2002-2005, adalah pisahkan uang pribadi dan uang perusahaan.
Pelajaran kedua dari tempat saya bekerja sebelumnya, budaya korupsi.
Korupsi sudah mewabah di Indonesia, bahkan sudah menjadi budaya dalam birokrasi. Tanpa suap, misalnya, urusan kita lamban selesai. Korupsi terjadi karena ketiadaan transparansi dan minimnya akuntabilitas.
Transparansi artinya keterbukaan yang jelas. Sementara, akuntabilitas adalah perihal tanggung jawab pada kewajiban.
Saya berusaha memperbaiki semuanya di usaha kami saat ini. Puji Tuhan, semua terpelihara. Kami menolak budaya korupsi, dan kami terus lakukan transparansi.
Comments