Posts

Showing posts from August, 2020

Penundukan vs Penunjukkan

 Kejadian 47:29 (TB)  Ketika hampir waktunya bahwa Israel akan mati, dipanggilnyalah anaknya, Yusuf, dan berkata kepadanya: "Jika aku mendapat kasihmu, letakkanlah kiranya tanganmu di bawah pangkal pahaku, dan bersumpahlah, bahwa engkau akan menunjukkan kasih dan setia kepadaku: Janganlah kiranya kuburkan aku di Mesir,   https://alkitab.app/v/69f854efac67 Seorang pemimpin itu perlu penundukan atau penunjukkan ? Lihat bagaimana Yakub memilih pemimpin berikutnya. Dia memilih atau menunjuk Yusuf. Yusuf diminta datang kepadanya, letakkan tangan di bawah pangkal paha. Jelas dia harus menunduk di hadapan Yakub. Dalam hidup kita, banyak pemimpin kita ditunjuk, seperti kita sekarang, dipilih, ditunjuk langsung oleh rakyat. Tapi apa jadinya setelah mereka ditunjuk? Mereka lupa diri. Mereka memperkaya diri, arogan, sombong dan tidak bisa dsentuh. Itukah pemimpin yang kita harapkan Dan inginkan? Bandingkan bila si pemimpin melakukan apa yang Yusuf lakukan, menundukkan diri, dan mengingatkan

Tuhan andalanku

Mazmur 121:5 (TB)  TUHANlah Penjagamu, TUHANlah naunganmu di sebelah tangan kananmu.  https://alkitab.app/v/38b07ab7a733 Menjadi kaya, terkenal, dikagumi banyak orang, berpengaruh, itu semua idaman tiap orang. Tapi apa yang terjadi saat bencana, masalah datang?  Dia akan kembali kepada Tuhan. Meminta ampun, memohon ampun, meminta kekuatan dari Tuhan. Seberapa seringkah kita seperti itu? Waktu memasuki masa pandemi, saya berpikir keras atas strategi yang harus dijalankan. Saya menghabiskan waktu membaca buku, mendengar motivasi, coach business, hingga lupa. Bahwa sesungguhnya Tuhan lah pemilik semua. Ketika bencana datang di pertengahan Juni, sesuatu yang diluar kuasa kami. Kami bingung, bagaimana semua ini mungkin terjadi.  Hingga akhirnya saya harus mengakui, kuasa Tuhan di atas segalanya. Sungguh Tuhan lah benar CEO kami. Dan mengembalikan andalan kami kepada Tuhan. Kami masih menantikan rancangan Dan pekerjaan Tuhan atas pemyelesaian masalah kami

Rancangan Tuhan

Keluaran 12:7-8, 12-14 (TB)  Kemudian dari darahnya haruslah diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah di mana orang memakannya. Dagingnya harus dimakan mereka pada malam itu juga; yang dipanggang mereka harus makan dengan roti yang tidak beragi beserta sayur pahit. Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung, dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN.  Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir.  Hari ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai ketetapan untuk selamanya.   https://alkitab.app/v/833d367074b6 Perhatikan ayat

Tuhan bisa !

Kejadian 41:16 (TB)  Yusuf menyahut Firaun: "Bukan sekali-kali aku, melainkan Allah juga yang akan memberitakan kesejahteraan kepada tuanku Firaun." https://alkitab.app/v/ec4e0c595df1 Tak terbayang, seperti Firaun. Berhari-hari tidak bisa tidur, memikirkan mimpi beratnya. Mimpi bagi seorang yang Maha kaya seperti Firaun sangat menjadi masalah. Seperti layaknya kesulitan, beban hidup kita sekarang. Masing-masing kita memiliki masalah dan kekuatiran.  Hanya Tuhan yang sanggup. Bisa menjawab semua permasalahan kita. Yusuf pun berkata, saya tidak bisa, tapi Tuhan bisa. Serahkan semua kepada Tuhan, Dia akan berikan jalan keluar.

Tegakkanlah keadilan

Amos 5:15 (TB)  Bencilah yang jahat dan cintailah yang baik; dan tegakkanlah keadilan di pintu gerbang; mungkin TUHAN, Allah semesta alam, akan mengasihani sisa-sisa keturunan Yusuf.  https://alkitab.app/v/8456aa919487 Keadilan, dimanakah itu ? Kita hidup di negara yang seolah mengagungkan keadilan, tapi di lain pihak juga sulit mendapatkan keadilan. Keadilan ternyata dimulai dari diri kita sendiri. Memulainya dengan membenci yang jahat dan mencintai kebaikan. Hal yang seringkali kita langgar sendiri, untuk kepentingan kita. Berlaku adil selalu menjadi tantangan terbesar dalam hidup kita. 

Hidup Sebagai Warga Kerajaan Sorga

Matius 13:31-32 (TB)  Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya." https://alkitab.app/v/6b3ccd5d3513 Manusia cenderung selalu mencari hidup nyaman, sekalipun sudah meninggalkan hidup lamanya. Hotel Prison Inside Me, penjara dalam diriku, ada di Korsel. Menawarkan kehidupan penjara ke pengunjungnya. Orang Korsel yang super sibuk perlu membangun hotel nuansa penjara agar bisa merasakan kehidupan penjara yang terbatas. Fasilitasnya seperti baju penjara, ukuran kamar sangat sempit, makanannya diantar via lobang. Dan yang paling menarik, semua harus lepas smartphone dan jam. Pulangnya dapat sertifikat hotel penja

Cari Aman Saja

Hakim-hakim 8:5-6 (TB)  Dan berkatalah ia kepada orang-orang Sukot: "Tolong berikan beberapa roti untuk rakyat yang mengikuti aku ini, sebab mereka telah lelah, dan aku sedang mengejar Zebah dan Salmuna, raja-raja Midian." Tetapi jawab para pemuka di Sukot itu: "Sudahkah Zebah dan Salmuna itu ada dalam tanganmu, sehingga kami harus memberikan roti kepada tentaramu?" https://alkitab.app/v/eb04cbe35bd3 Kenapa orang Sukot Dan Pnuel tidak mau mendukung Gideon?  Karena mereka pikir, Gideon tidak akan menang , belum tentu menang lawan orang Midian, daripada runyam, lebih baik cari aman saja. Ya itulah sikap kita. Tidak mau ribet, tidak mau runyam, cari aman saja, tidak percaya bimbingan Tuhan. Pernah sadarkah kita bahwa sebagian besar dalam hidup kita lewati dengan berpikir cara aman saja. Padahal Tuhan ajarkan cara Tuhan saja. Bukan cara aman saja. Cara Tuhan kadang sulit dipahami. Itu sebabnya kita baru mengerti setelah melewatinya. Mari kita

300 Orang

Hakim-hakim 7:1-2, 7 (TB)  Adapun Yerubaal — itulah Gideon — bangun pagi-pagi dengan segala rakyat yang bersama-sama dengan dia, lalu mereka berkemah dekat mata air Harod; perkemahan orang Midian itu ada di sebelah utaranya, dekat bukit More, di lembah.  Berfirmanlah TUHAN kepada Gideon: "Terlalu banyak rakyat yang bersama-sama dengan engkau itu dari pada yang Kuhendaki untuk menyerahkan orang Midian ke dalam tangan mereka, jangan-jangan orang Israel memegah-megahkan diri terhadap Aku, sambil berkata: Tanganku sendirilah yang menyelamatkan aku.  Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Gideon: "Dengan ketiga ratus orang yang menghirup itu akan Kuselamatkan kamu: Aku akan menyerahkan orang Midian ke dalam tanganmu; tetapi yang lain dari rakyat itu semuanya boleh pergi, masing-masing ke tempat kediamannya."  https://alkitab.app/v/7757da92a2bd Bayangkan. Ada 32.000 jadi 10.000 Dan akhirnya jadi hanya 300 orang yang Tuhan ijinkan. Memang kita sebagai manusia cenderun

Benalu Iman

Image
… tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti." – Mazmur 37:25b. Pernah lihat benalu? Ya inilah benalu. Tumbuh di dahan tanaman kita. Dia akan tumbuh tapi tidak berbuah. Kehadirannya mengisap sari makanan yang seharusnya untuk buah yang sesungguhnya. Benalu Iman kita adalah kekuatiran kita. Dia menyedot kekuatan kita . Menghabiskan energi kita. Benalu harus dibuang. Diangkat dilemparkan jauh. Agar tidak menghabiskan tanaman utama nya. Demikian juga dengan benalu iman kita, kekuatiran harus kita buang jauh. Ingat ayat emas diatas. Dan sudah terbuktikan dalam hidup kita. Apakah hid

Memberi Melimpah

Kisah Para Rasul 4:34-35 (TB)  Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya. https://alkitab.app/v/e61f97f0641c Pernah melihat orang yang hidupnya biasa saja tapi selalu murah hati dalam memberi. Dia berikan apa saja. Tidak ada keterikatan dengan benda yang dimilikinya.  Itu juga semangat pelayanan jemaat mula-mula. Mereka tahu Dan merasakan bahwa apa yang mereka miliki bukan mereka punya. Semua punya Tuhan. Baru - baru ini kejadian besar meninpa saya. Dan saya ingat ayat ini lagi. Dulu waktu saya tidak punya apa-apa. Tidak ada yang saya miliki. Bangkrut. hanya punya Tuhan. Dan sekarang saya diajar lagi. Diingatkan lagi. saya itu pengelola bukan pemilik. Tidak ada yang Kita miliki. Mati dan lahir sama. Tidak ada yang ki