Orang Kepercayaan

  


Namun, dari seluruh bangsa ini harus juga kaucari orang yang terampil dan takut akan Allah, orang yang terpercaya, dan yang benci kepada suap." (Keluaran 18:21)


Sudah berapa kali anda merasa sebagai  orang kepercayaan ?

Dalam berbagai posisi kita, kita  pasti setidaknya pernah merasakan diberikan kepercayaan oleh orang lain. 


Dalam perjalanan kami seminggu di China, saya bertemu dengan tokoh-tokoh yang menjadi kepercayaan dari atasannya, dari orang lain. Dan ini semua semata karena mereka memiliki tiga hal ini. Apa saja itu?


1. Terampil.


Orang pertama merupakan orang yang telah ikut pimpinannya dari awal perusahaan anda. Tentu ada perbedaan, dibandingkan dengan orang yang baru saja bergabung. Namun ternyata,  kepercayaan itu bukan dari lamanya anda bekerja. Tapi dari berapa terampil, mampu, dapat diandalkan untuk menjadi orang yang diberikan kepercayaan lebih. 


Mulai dari hal kecil. Ini yang saya lihat. Orang-orang terampil bukan karena  mereka diberikan tanggung jawab besar, dan kemudian jadi terampil. Tapi dari hal-hal kecil dululah mereka akan dilihat kemampuan nya. Apakah mereka bisa menangani hal kecil? Bila mampu, maka besarnya akan diberikan secara bertahap. 


Ini jadi mengingatkan saya kembali, di awal tahun, biasanya kami melakukan kalkulasi atas gaji karyawan yang akan dibayarkan sepanjang tahun, termasuk potensi melihat orang-orang tertentu bisa menaikkan karir mereka.


Terampil adalah hal penting utama. Terampil  artinya mampu

 menonjol secara positif dibandingkan orang lain, dan tujuan atau target yang ditentukan  bisa tercapai. Terampil bisa karena biasa. Jadi mulai dari hal kecil kita harus lakukan dengan baik, agar kita diberikan tanggung jawab yang lebih besar. 


Ini yang biasanya orang enggan menerima tanggung jawab pekerjaan, padahal melaluinya kemampuan kita diasah dan makin terampil.


2. Takut akan Allah. Takut akan Allah ini akan tampak dari bagaimana mereka menggunakan waktu, kesempatan, dan uang yang mereka kelola. 


Ada orang yang berubah kalau ada bos nya saja. Mereka menjadi super baik saat ada atasannya, supervisornya, manager bahkan direkturnya. Ada yang berubah180 derajat saat atasannya pergi. Inilah bukti bahwa mereka tidak hidup takut akan Allah, lebih takut kepada bosnya.


Orang yang takut akan Allah juga memelihara tubuhnya. Mereka makan makanan yang baik, minum yang baik, dan istirahat yang cukup. Takut akan Allah bukan semata dibicarakan, diucapkan, tapi sesungguhnya menjadi nafas bagi kehidupannya. 


Takut akan Allah juga menghargai waktu dan kesempatan. Waktu dimana mereka harus mengerjakan tugas, mereka kerjakan dengan baik, dan waktu untuk tidak terlambat, waktu untuk tepat waktu. Waktu menjadi sangat penting, karena waktu adalah singkat.



3. Benci kepada suap. Suap ini merusak mental. Mental rusak maka kepercayaan akan runtuh.Suap menghancurkan kehidupan pribadi, keluarga, dan bangsa. Bayangkan betapa rusaknya suap ini. 


Sebagai orang yang pernah berinteraksi dengan proyek pemerintah, saya harus akui, ini adalah kendala terbesar. Dan baru saja  saya melihat teman saya ditangkap KPK, karena proyek fiktif. Suap akan selalu ada. Dan ini tantangan terbesar kita saat ini.


Maka saat anda mencari orang kepercayaan, lihatlah mengenai tiga hal ini, dan bagaimana dia menanganinya, apakah cenderung jadi orang yang takut sama bos saja, terampil hanya di depan mata, dan menerima suap? Bila ya, itu bukan orang kepercayaan terbaik anda.


Tuhan menolong kita.


Comments

Popular posts from this blog

Jadilah seperti Yosua dan Kaleb - 1 Jan 2025

Ujian setiap hari

Buah Dalam Kehidupan Usaha