Buah Dalam Kehidupan Usaha
Kemarin dalam salah satu kegiatan, ada kawan yang bertanya, bagaimana bisnis mu?
Seperti biasa, kami menjawab, luar biasa Tuhan memelihara.
Dan ia menjawab, ya karena Jesus is our CEO.
Lantas saya jadi ingat, sudah lama sekali tidak menulis di blog ini.
Tidak terasa, sudah setahun, saya tidak mengupdate konten blog ini. Padahal banyak yang Tuhan sudah buat dalam kehidupan usaha yang Tuhan pimpin.
Kami sekarang sering menyebut diri kami, DCMG, daya cipta mandiri group.
Dan kami terus meyakini, penyertaan Tuhan dalam kehidupan kami.
Maka saat saya membaca ayat ini, kembali kami ingat.
Filipi 1:22 (TB) Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.
https://alkitab.app/v/ed5e1c655d8c
Bekerja memberi buah. Apa buah kami selama ini? Buah ini yang menjadi pertanyaan dan renungan saya pagi ini.
Buah ini bukan urusan banyaknya karya, bukan banyaknya PO yang kami dapatkan, bukan besarnya omset yang kami dapatkan, lalu apa?
Saya jadi ingat, masa-masa sulit di pandemi, kami semua bertahan. Kemudian pandemi berangsur pulih, customer tetap bertahan.
Ini adalah berkat yang kami syukuri. Di tengah kesulitan, kami tidak memecat atau mengurangi tim kami.
Malah sebaliknya, dalam 3 tahun ini kami beranak-pinak. Dari satu perusahaan, jadi 3 perusahaan, dengan konsentrasi bisnis yang berbeda.
Kadang kami bertanya, mengapa bisa begini? Jawabnya tetap sama, untuk menjadi buah. Untuk menjadi berkat.
Buah kami yang sesungguhnya, adalah saat tim kami anaknya selesai dari sekolah. Buah kami yang sesungguhnya adalah saat tim kami melahirkan anak anak mereka dengan selamat, sukacita yang sesungguhnya adalah mendengar keluarga mereka senang mendapatkan hadiah dari kantor.Buah yang sesungguhnya itu bukan soal gaji yang naik tiap tahun, tapi keberlangsungan pemeliharaan Tuhan sehingga semua bisa bergaji.
Inilah buah-buah yang Tuhan ijinkan dalam kehidupan usaha kami.
Apakah buah dalam kehidupan usaha anda? Coba jawab di komentar di bawah ini.
Comments