Tabur Tuai Berkat Atau Bencana
Ada kalanya sakit bila mengingat ini. Suatu ketika ada kawan yang lebih tua umurnya di lingkungan gereja, tapi memerlukan pekerjaan. Dalam kebiasaan kami, perlu waktu hingga dua tahun untuk dikontrak dahulu agar bisa masuk menjadi tim kami. Dan dia bisa melewatinya. Hati saya sungguh bersyukur, bisa menjadi saluran berkat baginya dan keluarga.
Kepercayaan itu tumbuh dari waktu ke waktu, tidak terasa hampir delapan tahun lebih bersama dan saya hampir 'tutup mata' dengan semua pekerjaannya, percaya saja. Tapi ternyata, selama beberapa tahun belakangan, dia menggunakan kepercayaan itu dan mengambil 'small money' dari tiap proyek yang dikerjakannya.
Saya terpukul. Kok teganya dia begitu? Apakah saya juga begitu ? Saya jadi berpikir keras, dan berdiam diri beberapa lama. Akhirnya saya minta partner saya mengurusnya dan akhirnya dia mengajukan pengunduran diri.
Saya tahu ini bukan kasus pertama. Tapi saya selalu berusaha mengajarkan jujur kepada tim, termasuk apapun yang mereka kerjakan. Tapi mengganti barang dengan barang yang lebih murah, dan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan secara jangka panjang, ini yang membuat saya kecewa. Tidak menyangka. Tapi dari sana, saya kembali mengevaluasi, apakah saya pun demikian ? Apakah jangan-jangan dia melihat pola saya kerja, jadi bertindak demikian ? Syukurlah tidak.
Comments