Menjaga Cash Flow
Saya ingat sekali di saat saya bekerja untuk satu perusahaan konsultan IT, dimana uang pemilik dan perusahaan tidak dipisahkan. Jadi setiap kali ada pembayaran customer masuk, ditarik pemilik dan kalau perusahaan mau gajian perusahaan, maka barulah dana ditransfer lagi. Terlepas dari detailnya yang saya tidak ketahui, saya merasakan kekesalan luar biasa, karena setelah 8 tahun bekerja, baru kali itu telat menerima gaji, hanya karena pemilik belum mentransfer dana yang seharusnya ada selalu di cash perusahaan.
Menjaga cash flow akhirnya menjadi target utama saya waktu saya menjalankan usaha. Tapi ternyata, menjalankan usaha bersama kawan-kawan, hal ini terjadi lagi. Dana tidak cukup walaupun untuk menggaji diri sendiri, gara-gara dipakai salah satu direksi untuk kepentingan pribadinya. Wah, luar biasa.
Menjaga berkat Tuhan, dan cashflow dalam perusahaan menjadi fokus penting saya semenjak saya bertekad menjalankan usaha sendiri, tahun-tahun pertama sangat berat, kadang masih belum bisa menggaji diri sendiri, lebih mementingkan kepentingan tim. Untungnya Tuhan mempertemukan saya dengan tim yang hebat, yang mau mengerti dan menjalani semua bersama-sama dengan saya. Sungguh baik Tuhan.
Dari sanalah saya banyak belajar untuk menghargai semua yang Tuhan beri, dan tidak membuang semua berkat Tuhan dengan percuma. Dan untuk mencapai itu,saya harus jujur dan adil. Tidak mudah, banyak kendala, tantangan, dan saya masih terus belajar sampai sekarang. Tapi menjalankannya dengan keterbukaan akan membuat kita mengerti betapa Tuhan mengasihi kita.
Comments