JUBENA


 Tiga hal utama yang selalu saya tekankan dalam berusaha selama ini, Jujur, Benar, Adil. Itu yang saya cari juga dari tim yang masuk ke dalam tim kami. 

Jujur ini modal awal. Saya melihatnya dari hal-hal kecil. Saya masih ingat ada kasus dimana petty-cash yang mungkin hanya uang kecil, tapi dikumpulkan bisa menjadi banyak, dan diselewengkan. Kepercayaan dimulai dari kejujuran. Maka berapa pun sisa uang pekerjaan, atau proyek , selalu saya tanya dan minta laporannya. Bukan masalah uang kecil, tapi kejujuran.

Benar, ini juga susah. Ada banyak saat dimana kita sendiri menjadi terjebak. Kita merasa benar, tapi tidak benar. Untuk melihat hal ini, kami selalu kembali ke kaidah iman masing-masing, dan saya dalam iman Kristen, lainnya dalam agama mereka masing-masing. Setelah itu kami berdiskusi, dan memutuskan ini benar atau salah. Satu yang selalu saya minta, pikirkan SOLUSI, bukan SIAPA YANG SALAH. Membiasakan ini ke tim saya juga tidak mudah. Ada orang yang cenderung mencari siapa yang salah, bukan memikirkan solusi, jadi selalu mencari siapa yang salah. Ini tidak benar. 

Adil. Saya merasa sampai sekarang pun tidak akan ketemu titik adil yang sebenarnya. Adil itu mungkin juga kompromi. Ada banyak ketidakadilan dalam hidup kita, tapi dalam bekerja, kami berusaha seadilnya. Karyawan bekerja dalam waktu kerja, sehingga di luar waktu kerja, kami minta mereka pulang. Ada keluarga yang harus mereka lihat juga di rumah. Lembur OK, tapi ada saatnya, dimana tidak ada pilihan lain, dan harus , atau terpaksa lembur. 

Comments

Popular posts from this blog

Guru Palsu

Menutup Tahun 2022