Hidup Hemat Untuk Apa
Salah satu kawan bertanya pertanyaan kecil, tapi menggoda. Katanya, kenapa kamu tidak jalan-jalan ke luar negeri seperti kawan yang lain ?
Saya menjawab, kami berhemat, dan apabila memang ada keperluan, mungkin kami akan lakukan.
Ini sudah jadi kebiasaan kami dalam keluarga, dan ternyata menular juga dalam dunia kerja. Kami tidak boros, dan menggaji diri kami sewajarnya. Ada kalanya kami merasa iri melihat kawan-kawan yang jalan-jalan rutin ke luar negeri, tapi kami merasakan, kami belum perlu. Selalu berkata, nanti ada saatnya.
Dalam banyak kesempatan, saya mendapatkan 'jatah' perjalanan luar negeri, dan saya mengajak istri, selalu ditolaknya. Kami lebih sering jalan-jalan domestik di tanah air yang luas dan kaya ini, dibandingkan trip ke singapore yang hanya singkat.
Mensyukuri semua berkat Tuhan bukan dengan jalan-jalan ke luar negeri. Tapi dengan berhemat, kami bisa menyekolahkan anak kami ke sekolah terbaik, dibandingkan waktu kami kecil yang hidup susah. Dengan berhemat kami tetap bisa jalan-jalan singkat domestik, dan sukacitanya pun tidak pernah berkurang.
Istri saya yang berhemat ini selalu menyediakan dananya untuk mendukung banyak hal, yang menurut saya adalah juga saluran berkat bagi orang lain, terutama anak-anak yang kurang beruntung. Itulah sesungguhnya yang Tuhan inginkan bukan?
Comments