Dialah Pelindungku

 


Doa seorang yang dikejar-kejar

142:1 Nyanyian pengajaran Daud, ketika ia ada di dalam gua: v  suatu doa. (142-2) Dengan nyaring w  aku berseru-seru 1  kepada TUHAN, dengan nyaring aku memohon x  kepada TUHAN. 142:2 (142-3) Aku mencurahkan keluhanku y  ke hadapan-Nya, kesesakanku z  kuberitahukan ke hadapan-Nya. 142:3 (142-4) Ketika semangatku lemah lesu a  di dalam diriku, Engkaulah yang mengetahui jalanku. Di jalan yang harus kutempuh, dengan sembunyi mereka memasang jerat terhadap aku. 142:4 (142-5) Pandanglah ke kanan dan lihatlah, tidak ada seorangpun yang menghiraukan aku; tempat pelarian b  bagiku telah hilang, tidak ada seorangpun yang mencari c  aku. 142:5 (142-6) Aku berseru-seru kepada-Mu, ya TUHAN, kataku: "Engkaulah tempat perlindunganku, d  bagianku e  di negeri orang-orang hidup! f 142:6 (142-7) Perhatikanlah teriakku, g  sebab aku telah menjadi sangat lemah. h  Lepaskanlah i  aku dari pada orang-orang yang mengejar aku, sebab mereka terlalu kuat j  bagiku. 142:7 (142-8) Keluarkanlah aku dari dalam penjara k  untuk memuji nama-Mu. l  Orang-orang benar akan mengelilingi aku, apabila Engkau berbuat baik kepadaku. m 

Dimanakah tempat teraman kita saat ini ? Dulu jawabannya di rumah Tuhan, gereja. Ada yang jawab, di Rumah Sakit. Kenyataan sekarang, tidak ada tempat yang aman untuk terlepas dari virus. 

Tempat teraman itu laksana benteng perlindungan, tempat tersembunyi yang aman. Kita seperti prajurit di tengah perang, yang mencari tempat perlindungan. Dunia ini pun seperti tempat peperangan, yang tidak pernah berhenti, kita harus berjuang, berperang. Juga terhadap menghadapi virus ini. 

Hidup kita ini pun demikian, banyak jalan panjang yang kita lalui. Berbagai permasalahan kita alami dalam hidup kita. Tempat perlindungan pun dicari oleh Daud. 

Mazmur 142 menggambarkan ini, Daud mencari pertolongan, seruan doa ini muncul dalam situasi yang tidak menentu, menakutkan. 

Ayat 1 menaikkan seruan doa ini, dalam sebuah goa yang gelap, yang menggambarkan situasi batinnya yang merasa sendiri. Hanya bisa bersembunyi. Goa di kala itu, sangat gelap, mencekam, dan menjadi tempat persembunyian. Dalam situasi mencekam ini, Daud tetap memanjatkan permohonan doanya dengan nyaring dan lantang. Goa yang sunyi, gelap, justru Daud menemukan hadirat Allah. Yang tidak bisa ditemukan di istananya yang megah, di tengah gagah perwira dan prajuritnya. Disanalah Daud bisa berseru kepada Allah, dalam kondisi yang mencekam, dia menemukan Allah. 

Sebelum Corona, kita hidup seenaknya, menikmati segala kesenangan dunia. Saat ini, kita melihat banyak orang semakin dekat kepada Tuhan, menjadi semakin rohani dibandingkan sebelum ada pandemi. Menemukan hidup yang rapuh tanpa Tuhan. Daud pun demikian. Menemukan Allah di saat hidupnya rapuh. Inilah poin penting, yang selalu kita ingat, yaitu TETAPLAH PERCAYA. Ini adalah kunci perjalanan anak-anak Tuhan.  Kita percaya Allah tidak akan meninggalkan kita sendirian, dan beserta dengan kita menjalani hidup kita. Daud juga demikian, dia percaya Tuhan tidak pernah meninggalkan dia. 

Ayat 4, di tengah kondisi tidak menentu, Daud tetap punya iman, Allah tidak akan meninggalkan dia. GOD IS GOOD ALL THE TIME.

Dalam pengejarannya, Daud tetap percaya, bahwa Allah akan menolong dia dan akan melepaskan dia dari orang jahat. Dalam kehidupan kita, kita juga merasakan, ada orang yang suka / tidak suka dengan kita. Bagaimana menghadapi hal demikian ? Tuhan pasti akan membawa Daud keluar dari masalah. Daud yakin Tuhan sebagai pembela bagi anak-anakNya. 

Juga dengan kehidupan kita saat ini, bila kita merasakan hal yang sama, ada yang tidak suka, jahat kepada kita, jangan menyerah, TETAPLAH YAKIN ALLAH MEMBELA anak-anakNya bila kita tetap hidup dalam kehendakNya. 

Daud adalah pribadi yang bisa menjadi teladan bagi kita, dia pernah gagal, jatuh dalam dosa, mengecewakan Allah, tapi di sisi yang lain, Daud tetap mau belajar,  dan selalu menjadi Pribadi yang mengandalkan Tuhan.

"Kita memang tidak punya segalanya, kita tidak punya kemampuan untuk menangkal pandemi, kapan kita terpapar/tidak, kita sangat terbatas, tetapi kita punya Tuhan yang punya segalanya, termasuk otoritas dan kemampuan untuk menolong kita" Jadikan DIA tempat PERLINDUNGAN kita sampai akhir hidup kita.

Amin

Ev. Jonathan Dwiputra





Comments

Popular posts from this blog

Guru Palsu

Menutup Tahun 2022