TIKUS TIKUS KANTOR

 Kisah usang tikus-tikus kantor

Yang suka berenang di sungai yang kotor
Kisah usang tikus-tikus berdasi
Yang suka ingkar janji lalu sembunyi
Di balik meja teman sekerja
Di dalam lemari dari baja
Kucing datang cepat ganti muka
Segera menjelma bagai tak tercela
Masa bodoh hilang harga diri
Asal tak terbukti ah tentu sikat lagi
Tikus-tikus tak kenal kenyang
Rakus, rakus, bukan kepalang
Otak tikus memang bukan otak udang
Kucing datang tikus menghilang
Kucing-kucing yang kerjanya molor
Tak ingat tikus kantor datang menteror
Cerdik, licik, tikus bertingkah tengik
Mungkin karena sang kucing pura-pura mendelik

Mendadak jadi ingat lagu Iwan Fals "Tikus tikus kantor"

Kantor, tempat kedua kita setelah rumah, juga menjadi tempat dimana TIKUS bersarang. 
Mungkin saja tikus kecil, mungkin juga tikus besar.

Saya jadi ingat dulu pernah di tempat lain, bos besar saya minta pesan barang yang harganya lebih mahal dan ditulis di kwitansinya berbeda. Saya yang masih polos, berusaha mengerti maksud nya. Hingga akhirnya dia sadar dan malu sendiri, dan membatalkan niatnya, tidak jadi menyuruh saya.

Tanpa sadar, kita bisa saja terjebak, dan masuk ke dalam lingkungan seperti itu. 

Dan apabila sekarang anda, kita, adalah para pemilik, para manager, leader, pasti dan seharusnya tidak suka dengan praktek ini. Praktek membenarkan segala cara untuk kepentingan diri sendiri.

Seolah, kucing yang di lagu ini. Bisa saja kita sang TIKUS, yang selama ini mengambil keuntungan pribadi dari kantor , tempat yang seharusnya memelihara kita bersama. Cerdik, licik, bertingkah tengik. Lalu datanglah KUCING, melihat ini semua. Mendelik, tapi seolah tidak bisa apa-apa. Tetap saja TIKUS bisa mencuri.

Ayat paling singkat dari 10 Firman Tuhan kepada Musa dan kita hingga sekarang : Jangan mencuri. (Keluaran 20:15) . Hendaklah kita ingat. Janganlah kita seperti TIKUS, mencuri sedikit2 lama-lama jadi bukit, jadi tidak bisa kontrol diri. 


Comments

Popular posts from this blog

Guru Palsu

Menutup Tahun 2022