Waktu dan Telinga

 Berhimpunlah juga kepadanya setiap orang yang dalam kesukaran, setiap orang yang dikejar-kejar tukang piutang, setiap orang yang sakit hati, maka ia menjadi pemimpin mereka. (1 Samuel 22:2)

Daud, dalam posisi terjepit kala itu, tetap menyediakan waktunya untuk mendengarkan orang lain. Dan hasilnya luar biasa. Ternyata , sangat mungkin , Saul tidak memiliki waktu dan 'telinga' untuk mendengarkan orang lain.

Dan ini yang sering kali terjadi dengan kita, para pemimpin, leader, baik di tingkat terkecil, hingga terbesar sekalipun. Maka pada saat seorang pemimpin ingin mendengar lebih jelas, kadang ia harus menyediakan waktu dan telinganya. 

Kita masih ingat, banyak pemimpin kita, yang menyediakan waktunya, melakukan kunjungan rahasia, bahkan menyamar menjadi rakyat jelata, hanya untuk mendengarkan apa yang sebenarnya terjadi.
Masih jelas dalam ingatan kita, para pemimpin hebat kita, yang dikagumi, mereka menyediakan waktunya untuk turun ke bawah, dan mendengarkan. 

Kadang ini yang kita lupa. Menyediakan waktu untuk mendengarkan. 

Pada saat kita menjadi pemimpin, kita sibuk dengan urusan kita, sibuk dengan target kita. Dan lupa, bahwa sesungguhnya kita harus menyediakan waktu, dan juga telinga untuk mendengarkan, bagi orang yang kita pimpin terutamanya. 

Ayat ini mengingatkan kembali kepada kita semua, betapa kita harus menyediakan waktu, dan telinga untuk mendengar. Bukan mendengar yang kita mau, tapi mendengar yang sebenarnya, apa yang terjadi , apa yang diharapkan, dan semua ini sesungguhnya adalah tugas seorang pemimpin. 

Siapkan waktu dan telinga untuk mendengar, wahai para pemimpin.

Comments

Popular posts from this blog

Guru Palsu

Menutup Tahun 2022