Rendah Hati Untuk Kemuliaan Tuhan
Yakobus 4:6 (TB) Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
Apa yang anda rasakan dalam hidup anda saat ini? Apakah kekuatiran, kesesakan yang anda rasakan.
Allah melihat hidup kita. Apakah selama ini kita sombong, congkak dan tidak mengindahkan Tuhan?
Sebelum ini, saya banyak mendengarkan webinar dan motivator mencari tahu strategi melewati masa sulit pandemi.
Dan saya merasa congkak, sombong, mengetahui segala sesuatunya. Hingga suatu saat terjadi yang tidak pernah saya duga sebelumnya. Kesalahan tim yang berakibat fatal.
Lalu saya bertanya, kepada Tuhan. Mengapa?
Saya merasa saya menjadi sombong, lupa bahwa hidup kita ada Tuhan yang mengatur. Sekarang tiap malam, saya susah tidur bila mengingat masalah yang sedang dihadapi. Dada saya sakit. Tapi saya berusaha kembali kepada kehendakNya.
Pertama, jangan sombong, congkak, Tuhan ingin kita rendah hati.
Kedua, kita bukan pemilik, kita pengelola. Bila Tuhan mengijinkan kita menjadi bos, leader, bahkan pemilik atau orang kaya sekalipun, itu semua karena Tuhan mengijinkan kita menjadi demikian. Karena ada saatnya, ketika semua tidak menjadi milik kita lagi, kita tidak merasa sakit, tidak merasa kuatir dan sesak dada lagi. Semua punya Tuhan, ingat itu.
Ketiga, Tuhan mengasihi orang rendah hati. Dalam beberapa minggu ini semakin saya belajar mengasihi orang yang melakukan kesalahan, menerima semua kemungkinan dan resiko. Dan terlebih lagi menjadi semakin rendah hati, mengharapkan kasih Tuhan dalam hidup saya.
Tiap kali saya memulai pelayanan baru sebagai penatua, hal besar terjadi. Pandemi ini, musibah ini, semua membuka mata saya, betapa kita rapuh di hadapan Tuhan.
Rendah hati-lah agar kita siap dipakaiNya untuk kemuliaan nama Tuhan.
Comments