Solution Oriented

Kejadian 23:6-12 (TB)  "Dengarlah kepada kami, tuanku. Tuanku ini seorang raja agung di tengah-tengah kami; jadi kuburkanlah isterimu yang mati itu dalam kuburan kami yang terpilih, tidak akan ada seorang pun dari kami yang menolak menyediakan kuburannya bagimu untuk menguburkan isterimu yang mati itu."
Kemudian bangunlah Abraham lalu sujud kepada bani Het, penduduk negeri itu,
serta berkata kepada mereka: "Jika kamu setuju, bahwa aku mengantarkan dan menguburkan isteriku yang mati itu, maka dengarkanlah aku dan tolonglah mintakan dengan sangat kepada Efron bin Zohar,
supaya ia memberikan kepadaku gua Makhpela miliknya itu, yang terletak di ujung ladangnya; baiklah itu diberikannya kepadaku dengan harga penuh untuk menjadi kuburan milikku di tengah-tengah kamu."
Pada waktu itu Efron hadir di tengah-tengah bani Het. Maka jawab Efron, orang Het itu, kepada Abraham dengan didengar oleh bani Het, oleh semua orang yang datang di pintu gerbang kota:
"Tidak, tuanku, dengarkanlah aku; ladang itu kuberikan kepadamu dan gua yang di sana pun kuberikan kepadamu; di depan mata orang-orang sebangsaku kuberikan itu kepadamu; kuburkanlah isterimu yang mati itu."
Lalu sujudlah Abraham di depan penduduk negeri itu

https://alkitab.app/v/19390d3dade1



Abraham bingung, karena istrinya meninggal di tengah jalan mereka sedang mengembara, ini masalah besar pada waktu itu. Karena yang meninggal harus dikuburkan di tanah kelahirannya. Allah memberikan jalan keluar, setelah Abraham berbicara dengan penduduk di tanah itu , umat HET. Dia berkomunikasi dan Allah menjawab permasalahannya dengan diijinkannya untuk menguburkannya di salah satu tanah kecil disana.

Dalam banyak hal, kita akan temukan masalah dalam hidup kita, dari yang kecil hingga yang sangat rumit dan genting. Ayat kali ini mengajarkan kepada kita untuk :

Pertama, percaya Allah akan berikan jalan keluar. Ini sangat penting. Bila kita merasa tidak ada jalan keluar, terutama untuk kita yang ada di posisi direktur, pemilik, owner, manager, supervisor, maka akan sulit bagi kita menemukannya. Kita harus percaya, Allah berikan jalan keluar.

Kedua, berkomunikasi dengan masalah kita. Kita harus coba komunikasikan apa masalah kita. Dengan mengkomunikasikannya, kita akan melihat berbagai peluang yang bisa dibicarakan, dipikirkan, dan diambil solusinya. Tanpa membicarakannya, hanya menyimpannya di dalam hati akan membuat kita pusing tujuh keliling, dan berakhir stress. Setelah itu mungkin kita sakit. Tapi dengan berkomunikasi, apalagi dengan sumber masalah kita, kita akan mencoba mencari berbagai peluang menyelesaikan masalah.

Ketiga, menyerahkan Tuhan mengambil alih masalah kita. Kita harus bisa menyerahkan masalah kita kepada Tuhan, maka berbagai opsi penyelesaian yang kita pikirkan, kita bicarakan akan menjadi hal yang akan meringankan pikiran kita, apalagi bila kita menyerahkan semuanya kepada Allah. Mengambil alih bukan berarti tanpa ada aktifitas. Kita harus lebih dulu melakukan 2 hal diatas tadi.

Seperti Abraham menemukan solusi atas masalahnya, seharusnya kita pun bisa menemukan dan dituntun untuk menemukan solusi atas masalah kita.

Dalam pendekatan yang selalu saya tekankan ke tim saya adalah temukan solusinya, bukan penyebab masalahnya. Kita harus Solution Oriented bukan Problem Oriented. Dengan berpikir solusi, kita akan percaya Allah berikan jalan keluar, kita akan berkomunikasi dan menyerahkan Tuhan mengambil alih masalah kita. Maka langkah kita akan lebih ringan menyelesaikan semua masalah itu.

Comments

Popular posts from this blog

Guru Palsu

Menutup Tahun 2022