Gembala yang CARE
Yohanes 21:17 (TB) Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
https://alkitab.app/v/4634a96729e4
Pekerjaan gembala mungkin tidak pernah dipikirkan kita yang hidup di kota besar, lain dengan yang asalnya dari desa. Tapi pekerjaan gembala sering dipandang tidak ada kerjaan, karena hanya menggembalakan kambing domba sapi. Tapi ada yang Tuhan ajarkan terkait dengan pekerjaan gembala ini.
Gembala itu 'care', peduli. Itu salah satu ciri gembala yang berbeda. Maka kalau anda adalah gembala jemaat tapi tidak peduli, kurang peduli, maka kuranglah jiwa penggembalaan anda. Lalu apa hubungannya dengan posisi kita sebagai pemimpin, pemilik, manager, supervisor.
Pertama, sama-sama ada yang dibimbing. Itu bisa karyawan kita, tim kita, gembala yang 'care' maka akan menjadi pembimbing yang baik. Dia akan peduli dengan keadaan detail dari tim nya, dari karyawannya. Peduli itu bukan melulu soal uang, tapi perhatian. Perhatian yang paling kecil sekalipun akan membuat dampak berbeda di tim dan karyawan kita. Maka sebagai 'gembala' atas karyawan dan tim kita, kita harus peduli untuk membimbing. Ini tidak mudah, karena tidak semua orang punya kepedulian, punya perhatian yang cukup untuk semua orang meskipun hanya tim di bawah koordinasinya.
Kedua, gembala itu tanpa pamrih. Ini memang kadang susah. Karena kita merasa, kita adalah pimpinan, leader, manager, supervisor bahkan pemilik. Seolah-olah sudah kewajiban untuk tim kita agar turut perintah kita. Tapi sesungguhnya gembala yang baik itu tidak ada pamrih. Maka kita harus mengembangkan rasa tanpa pamrih ini kepada tim kita. Biarkan mereka melihat kita membantu mereka, bukan menyusahkan mereka. Biarkan mereka melihat, kita peduli mereka, dan merasa merasa tenang. Apabila kita berhasil membuat mereka melihat hal tanpa pamrih , maka mereka pun akan bekerjasama dengan sukacita.
Ketiga, melindung tim. Nah itu yang tidak mudah, dan mungkin selalu diuji. Ada saatnya tim kita berbuat salah, ada saatnya tim kita sulit diatur dan melakukan kesalahan. Bahkan bisa kesalahan fatal. Tapi apa yang kita bisa perbuat selaku 'gembala' mereka ? Melindungi mereka. Wah, tidak terbayangkan. Mereka yang membuat kita rugi, mereka yang membuat kita susah, kok kita lindungi. Ya , inilah kelebihan sikap gembala. Tidak sedikit kawanan (tim) yang sulit diatur dan melakukan kesalahan. Tapi apabila salah dan telah terjadi, pastikan mereka mengerti apa salahnya, ada kemungkinan konsekuensi yang harus mereka tanggung dan kita tanggung bersama. Dan setelah itu lindungi mereka.
Tiga sikap diatas menunjukkan gembala yang 'care'. Dan semoga kita adalah salah satunya..
https://alkitab.app/v/4634a96729e4
Pekerjaan gembala mungkin tidak pernah dipikirkan kita yang hidup di kota besar, lain dengan yang asalnya dari desa. Tapi pekerjaan gembala sering dipandang tidak ada kerjaan, karena hanya menggembalakan kambing domba sapi. Tapi ada yang Tuhan ajarkan terkait dengan pekerjaan gembala ini.
Gembala itu 'care', peduli. Itu salah satu ciri gembala yang berbeda. Maka kalau anda adalah gembala jemaat tapi tidak peduli, kurang peduli, maka kuranglah jiwa penggembalaan anda. Lalu apa hubungannya dengan posisi kita sebagai pemimpin, pemilik, manager, supervisor.
Pertama, sama-sama ada yang dibimbing. Itu bisa karyawan kita, tim kita, gembala yang 'care' maka akan menjadi pembimbing yang baik. Dia akan peduli dengan keadaan detail dari tim nya, dari karyawannya. Peduli itu bukan melulu soal uang, tapi perhatian. Perhatian yang paling kecil sekalipun akan membuat dampak berbeda di tim dan karyawan kita. Maka sebagai 'gembala' atas karyawan dan tim kita, kita harus peduli untuk membimbing. Ini tidak mudah, karena tidak semua orang punya kepedulian, punya perhatian yang cukup untuk semua orang meskipun hanya tim di bawah koordinasinya.
Kedua, gembala itu tanpa pamrih. Ini memang kadang susah. Karena kita merasa, kita adalah pimpinan, leader, manager, supervisor bahkan pemilik. Seolah-olah sudah kewajiban untuk tim kita agar turut perintah kita. Tapi sesungguhnya gembala yang baik itu tidak ada pamrih. Maka kita harus mengembangkan rasa tanpa pamrih ini kepada tim kita. Biarkan mereka melihat kita membantu mereka, bukan menyusahkan mereka. Biarkan mereka melihat, kita peduli mereka, dan merasa merasa tenang. Apabila kita berhasil membuat mereka melihat hal tanpa pamrih , maka mereka pun akan bekerjasama dengan sukacita.
Ketiga, melindung tim. Nah itu yang tidak mudah, dan mungkin selalu diuji. Ada saatnya tim kita berbuat salah, ada saatnya tim kita sulit diatur dan melakukan kesalahan. Bahkan bisa kesalahan fatal. Tapi apa yang kita bisa perbuat selaku 'gembala' mereka ? Melindungi mereka. Wah, tidak terbayangkan. Mereka yang membuat kita rugi, mereka yang membuat kita susah, kok kita lindungi. Ya , inilah kelebihan sikap gembala. Tidak sedikit kawanan (tim) yang sulit diatur dan melakukan kesalahan. Tapi apabila salah dan telah terjadi, pastikan mereka mengerti apa salahnya, ada kemungkinan konsekuensi yang harus mereka tanggung dan kita tanggung bersama. Dan setelah itu lindungi mereka.
Tiga sikap diatas menunjukkan gembala yang 'care'. Dan semoga kita adalah salah satunya..
Comments