S.C.A.R.E untuk keluar dari krisis - SENSE (1)

Bilangan 21:4-9 (TB)  Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan.
Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak."
Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati.
Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata: "Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami." Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu.
Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup."
Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.

https://alkitab.app/v/9773732c8a1d



Apakah kita seperti bangsa Israel kala itu, yang keras hati kepada Tuhan, dan akhirnya Tuhan menyuruh ular-ular tedung sehingga banyak yang mati.  Lalu mereka menjadi takut (SCARE)..
Solusi nya pada waktu itu, atas petunjuk Allah, Musa membuat ular tedung pada sebuah tiang, sehingga siapapun yang memandangnya akan tetap hidup.

Manusia selalu begitu, pada saat merasakan takut dan kuatir, kita akan berpaling kepada Tuhan.

Demikian juga halnya dengan para pebisnis, pengusaha, sekarang semua takut dan kuatir, barulah mereka kembali kepada Tuhan. Ada hal menarik yang saya sharing kan ke tim manager minggu lalu, SCARE.

SCARE merupakan singkatan dari :
- S ense
- C reate
- A ct
- R eact
- E volt

Ini jurus yang saya bagikan ke tim untuk memperkuat pemahaman kami keluar dari krisis, selain yang terutama tentu berserah kepada Allah.

Sense adalah kemampuan kita untuk membedakan mana noise, data, information, knowledge dan wisdom. Dengan sense kepada customer, perusahaan, kompetitor, supplier serta lingkungan bisnis. Setiap hari saya selalu minta tim untuk 'touch' customer, sapa mereka meskipun tidak ketemu, email mereka, tanya keadaan mereka. Tiap hari kita mengikuti tren dan berita yang ada. Kami mulai kembali mengevaluasi kekuatan dan kelemahan kami. Mana yang berkontribusi kepada penghasilan perusahaan, mana yang kurang. Talent mana yang potensial. Kami membaginya dalam 4 tipe orang, dipastikan lagi siapa-siapa yang kurang.

Kami membuat daftar lagi kompetitor, memetakan kembali, memperhatikan kembali produk-produk alternatif, riset-riset media, kumpulkan berita. Membuat list lagi supplier, produk yang selama ini kami handle, menanyakan para supplier dan principal dan apa langkah-langkah mereka.

Kami kembali mengakses lingkungan bisnis, memperhatikan apa saja yang menarik untuk ditelaah. Perbedaan produk dan solusi yang ada.

Semua dilakukan dalam rangka SENSE, mencoba menjadi peka kembali, sehingga bisa melihat dengan lebih baik. Noise (keributan) yang ada terkait wabah , kami tinggalkan, kami minta tim konsentrasi dan tidak membahas itu dalam berbagai WAG. Kami tetap berkonsentrasi membantu konsumen dan menjalankan pekerjaan yang bisa kita lakukan semasa PSBB. Semua data yang ada kami olah, dan kami jadikan bahan pertimbangan dan diskusi di WAG manager. Setiap minggu kami tetap online conference, memastikan semua tim hadir dan sehat dalam absen harian mereka. Informasi kami olah dan telaah bersama untuk memastikan perusahaan tetap bisa berjalan. Ada beberapa hal yang kami coba putuskan, menjadi pengetahuan (knowledge) untuk bahan keputusan bersama kami (wisdom).

Itulah cara pertama keluar dari krisis, SENSE , termasuk SENSE terhadap Tuhan.


Comments

Popular posts from this blog

Guru Palsu

Menutup Tahun 2022