Jurus Keempat Keluar Krisis : RE-ACT

Dalam setiap usaha yang dimulainya untuk pelayanannya terhadap rumah Allah, dan untuk pelaksanaan Taurat dan perintah Allah, ia mencari Allahnya. Semuanya dilakukannya dengan segenap hati, sehingga segala usahanya berhasil.

2 Tawarikh 31:21




Ayat diatas memuat cerita tentang Hizkia mengatur sumbangan untuk para imam dan orang Lewi. Dalam usahanya, hingga dikatakan: Demikianlah perbuatan Hizkia di seluruh Yehuda. Ia melakukan apa yang baik, apa yang jujur, dan apa yang benar v  di hadapan TUHAN, Allahnya.

Apa yang bisa membuat Hizkia bisa melakukannya dengan sempurna ? Karena ia melakukannya dengan SEGENAP HATI untuk Tuhan, sehingga segala usahanya berhasil. Wow.. indah bukan.

Lalu apa hubungannya dengan kita sekarang? Kita sedang pusing dengan krisis, dan saya yakin, sebelum krisis ini pun kita melakukannya segenap hati, karena kita ingin berhasil dan tidak gagal.

Inilah yang kita sebut RE-ACT, melakukannya kembali, mengulang kembali, memastikan kembali semuanya berjalan dengan baik. Bahasa kerennya, "Continous Improvement". Dan ini pastinya ada EVALUASI atas apa yang telah kita lakukan (ACT).

Apa saja yang di-evaluasi ?
Mulai dari prosedur, SOP kalau ada. Lalu pelatihan untuk tim kita, apa yang kurang. Supervisi untuk tim kita, apa yang harus ditingkatkan ?
Bagaimana dengan audit internal dan eksternal kita ? Apa yang harus kita perbaiki, corrective action apa saja yang bisa kita lakukan ? Learning dan improving apa yang bisa kita lakukan?

Kemudian, mana yang bisa memberikan nilai tambah ? Kita lihat target kita dibandingkan evaluasi tadi diatas.

Nah, evaluasi tadi juga akan menghasilkan 4 model yang bisa kit lakukan :
- reduce (mengurangi)
- create (menciptakan)
- raise (meningkatkan)
- eliminate (menghilangkan)

Inilah gunanya RE-ACT untuk terus mengevaluasi dan meningkatkan.

Comments

Popular posts from this blog

Guru Palsu

Menutup Tahun 2022