Jagalah Kepekaan Hati

Lukas 24:29-35 (TB)  Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya: "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka.
Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.
Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.
Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"
Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka.
Kata mereka itu: "Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon."
Lalu kedua orang itu pun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.

https://alkitab.app/v/2a02b9c11f88



Seberapakah peka kita terhadap Tuhan, terhadap Firman Tuhan? Atau jangan-jangan malah ke lingkungan sekitar kita pun kita kurang peka.

Peka mengandung arti mudah merasakan, memerdulikan, memperhatikan. Ayat ini mengingatkan kembali, meskipun mereka sering bertemu dengan Tuhan, selama 3 tahun bersama terus. Ternyata setelah Tuhan bangkit, dan tidak bertemu denganNya beberapa saat, muridNya sudah lupa, sudah tidak peka.

Kepekaan seharusnya dilatih. Tidak hanya dari apa yang kita lihat, kita rasakan, ktia dengar, tapi hati kita, otak kita yang menuntun itu. Kepekaan dengan kondisi orang-orang terdekat kita adalah juga penting.

Apalagi dengan kondisi yang ada saat ini, dimana benar-benar manusia sebagai mahluk sosial diuji. Mereka yang biasanya bersama-sama dengan anda, sekarang tidak ada lagi bersama kita. Mereka yang biasa membersihkan ruangan anda, kantor anda, mereka yang anda temui setiap hari, itu melatih semua kepekaan kita.

Dengan kondisi yang ada sekarang, tetap kita bisa menjaga kepekaan kita. Sapalah mereka dalam private message, melalui WA, melalui SMS dan berbagai cara yang bisa dilakukan sekarang. Pastikan mereka semua dalam kondisi sehat. Pastikan anda tetap mengenal mereka , dan semua ini membantu kita semakin peka.

Kondisi ekonomi yang sulit yang sedang dan akan kita lalui ini juga membutuhkan kepekaan ini. Tidak bisa kita hidup sendiri, kita akan tetap saling membutuhkan, dan itu semua dimulai dengan kepekaan, kepedulian.

Jagalah kepekaan hati kita.

Comments

Popular posts from this blog

Guru Palsu

Menutup Tahun 2022