Akhirnya selesai tugas menyajikan Perjamuan Malam itu..

Pesanan itu datang mendadak. Mereka memesan untuk kapasitas ruang makan untuk 12 orang. Segera saya memerintahkan anak buah untuk membeli keperluan makanan nanti malam.

Menjelang siang, semua bahan sudah dibeli. Saya menyuruh tukang masak mulai menyiapkan kari, roti tanpa ragi.

Akh, hampir saja lupa, dimana anggur itu. Segera saya menyuruh mengambil anggur di gudang. Dicari segera anggur terbaik !

Entah kenapa, saya merasa, harus memberikan anggur terbaik untuk acara itu..
Akhirnya datang anggur itu, aku mencoba sedikit, akh.. ini yang terbaik yang kami punya.

Lalu siang menjelang sore, semua sudah hampir siap. Semua persiapan makanan sesuai jadwal, dan sepertinya tidak ada masalah berarti.

Dan akhirnya sore datang. Ruangan kembali saya tengok, saya pastikan sudah siap semua. Bersih-bersih sekali lagi agar bisa nyaman untuk mereka.

Gelap mulai datang, kami menyalakan lampu-lampu kecil untuk menerangi.

Semua persiapan sudah dilakukan , saya berharap yang terbaik. Dan semoga saja mereka datang segera.

Pintu diketok, saya melihat rombongan mereka telah datang. Satu persatu kami bersalaman dan mempersilahkan mereka masuk ke ruangan. Mereka mulai duduk di meja yang kami sediakan.

Selain roti dan anggur, mereka juga memesan yang lain. Pemimpin mereka, aku dengar, namanya Yesus. Makanan  cholent (makanan yang terbuat dari biji-bijian yang dimasak lambat), zaitun dengan hisop (herbal dengan rasa mint), charoset (buah dengan pasta kacang),  herbal pahit.

Makanan lain yang kami siapkan juga adalah daging domba dan tzir, semacam saus ikan.

Semua sudah tersedia di meja, kami mengharapkan mereka dapat menikmati semua masakan itu..

Mereka berbicara, kami tidak mendengar dengan pasti , semua pembicaraannya. tapi sepertinya sangat serius. Kami tidak tahu seberapa penting makan malam ini untuk mereka , tapi semua mendengarkan sang Pemimpin, Yesus dengan seksama. Jumlah mereka pas, 12 orang.. semua saling berbicara dan sesekali terdiam mendengarkan suara Yesus..


Malam semakin larut, kami masih menunggu mereka selesai makan semua..


Akhirnya selesai juga tugas menyajikan Perjamuan Malam itu..


Comments

Popular posts from this blog

Guru Palsu

Menutup Tahun 2022