Lewati krisis dengan fokus
1 Raja-raja 19:3-4 (TB) Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya; dan setelah sampai ke Bersyeba, yang termasuk wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana.
Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku."
https://alkitab.app/v/59ad9b9f17cc
Putus asa, bingung dan tidak tahu mau kerjakan apa. Itu kemungkinan terburuk dari berbagai tekanan resesi ekonomi dunia. Kita bisa terpuruk, itu kata para analis ekonomi.
Menghadapi kondisi tegang dan terburuk akan selalu dihadapi manusia dimana pun. Nabi Elia pun tidak luput, hanya saja apa fokusnya. Waktu menghadapi 450 nabi palsu Baal , dia tampil berani. Tetapi waktu ditekan ratu Izebel, dia kabur dan meratapi diri. Kok bisa? Karena fokusnya beda. Fokusnya hanya kepada dirinya, dan dia takut setengah mati. Padahal waktu hadapi 450 nabi Baal, seharusnya dia lebih takut lagi.
Itulah rahasianya. Ketakutan kepada diri sendiri, fokus pada diri sendiri ini yang akan mematikan semangat dan daya tempur kita.
Bangkitkan diri, bangun kepercayaan, terutama fokus kita, jangan kepada diri sendiri, tapi fokuskan pada tujuan Allah dalam hidup kita.
Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku."
https://alkitab.app/v/59ad9b9f17cc
Putus asa, bingung dan tidak tahu mau kerjakan apa. Itu kemungkinan terburuk dari berbagai tekanan resesi ekonomi dunia. Kita bisa terpuruk, itu kata para analis ekonomi.
Menghadapi kondisi tegang dan terburuk akan selalu dihadapi manusia dimana pun. Nabi Elia pun tidak luput, hanya saja apa fokusnya. Waktu menghadapi 450 nabi palsu Baal , dia tampil berani. Tetapi waktu ditekan ratu Izebel, dia kabur dan meratapi diri. Kok bisa? Karena fokusnya beda. Fokusnya hanya kepada dirinya, dan dia takut setengah mati. Padahal waktu hadapi 450 nabi Baal, seharusnya dia lebih takut lagi.
Itulah rahasianya. Ketakutan kepada diri sendiri, fokus pada diri sendiri ini yang akan mematikan semangat dan daya tempur kita.
Bangkitkan diri, bangun kepercayaan, terutama fokus kita, jangan kepada diri sendiri, tapi fokuskan pada tujuan Allah dalam hidup kita.
Comments