Kawan Setia

 Lalu datanglah seseorang mengabarkan kepada Daud, katanya: "Hati orang Israel telah condong kepada Absalom." 15:14 Kemudian berbicaralah Daud kepada semua pegawainya yang ada bersama-sama dengan dia di Yerusalem: "Bersiaplah, marilah kita melarikan diri 1 , u  sebab jangan-jangan kita tidak akan luput dari pada Absalom. v  Pergilah dengan segera, supaya ia jangan dapat lekas menyusul kita, dan mendatangkan celaka atas kita dan memukul kota ini dengan mata pedang!" 15:15 Para pegawai raja berkata kepada raja: "Terserah kepada tuanku raja! Hamba-hambamu ini siap!" 15:16 Lalu keluarlah raja dan seisi rumahnya mengiringi dia; sepuluh orang gundik w  ditinggalkan raja untuk menunggui istana. 15:17 Maka keluarlah raja dan seluruh orang-orangnya mengiringi dia. Dekat rumah yang terakhir mereka berhenti 15:18 sedang semua pegawainya berjalan melewatinya, juga semua orang Kreti x  dan semua orang Pleti. Juga semua orang Gat, enam ratus orang banyaknya, yang mengiringi dia sejak dari Gat, berjalan melewati raja. 15:19 Lalu bertanyalah raja kepada Itai, y  orang Gat itu: "Mengapa pula engkau berjalan beserta kami? Pulanglah dan tinggallah bersama-sama raja, sebab engkau orang asing, z  lagipula engkau orang buangan dari tempat asalmu. 15:20 Baru kemarin engkau datang, masakan pada hari ini aku akan membawa engkau mengembara a  bersama-sama kami, padahal aku harus pergi entah ke mana. Pulanglah dan bawalah juga saudara-saudaramu pulang; mudah-mudahan TUHAN menunjukkan kasih dan setia b  kepadamu!" 15:21 Tetapi Itai menjawab raja: "Demi TUHAN yang hidup, dan demi hidup tuanku raja, di mana tuanku raja ada, baik hidup atau mati, di situ hambamu juga ada. 

Itai tetap berada di samping Daud, meskipun banyak orang meninggalkannya. Bersama dengan beberapa orang lain, mereka tetap ada di samping Daud, melewati masa-masa sulitnya.

Menerima pemberontakan dari anaknya, Daud tertekan. Dan dia memilih keluar dari istana, kembali ke rakyatnya. Kawan setianya ada disekitarnya melewati masa-masa sulit itu.

Sering merasa kesepian, tapi ternyata ada kawan-kawan kita yang tetap setia bersama dengan kita, meskipun kita terpuruk. Perhatikan. Ada kawan-kawan yang setia ada selama masa jaya kita, tapi begitu kita jatuh, mereka jauh dari kita. Menarik diri perlahan, melupakan kita.

Demikian juga dengan kita. Apakah kita seperti itu ? Pada saat dia jaya, kita berusaha dekat dengannya. Siang malam komunikasi dan bersama-sama. Begitu jatuh, kita meninggalkannya.

Jadilah kawan setia, agar mereka setia. Itu yang saya usahakan lakukan juga. Menjadi kawan setia tidak hanya kepada partner, mitra usaha, tapi juga kepada tim kita.  Tetap menyemangati mereka, dan selalu menyediakan waktu untuk mendengar menjadi cara sederhana saya menjadi kawan setia mereka. Semoga mereka pun merasakan demikian.

Comments

Popular posts from this blog

Guru Palsu

Menutup Tahun 2022