Kita Pewarta
Yohanes 1:25-27 (TB) Mereka bertanya kepadanya, katanya: "Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?"
Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal,
yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak."
https://alkitab.app/v/70467cccd13d
Seberapa kita bangga dengan diri kita?
Kita ingin orang lain mengenal dan mengingat kita sebagai apa?
Suatu ketika, kawan baik saya berkata, dia ingin orang lain mengingatnya baik sebagai pribadi yang baik ataupun buruk.
Akh, saya berkata, janganlah begitu ke konsumen, tidak baik.
Yohanes tahu siapa dirinya, dia bukan mesias. Dia adalah utusan Tuhan, sama sperti kita, memberitakan kedatanganNya, bukan mencuri kemuliaanNya. Kita itu pewartaNya.
Apapun jabatan kita, meskipun tertinggi dan disegani dikagumi orang, kita tetaplah pewartaNya
Jangan bangga dengan diri sendiri jika orang lain mengelu-elukan karya dan kehadiran kita.
Ingatlah, di balik semua pewartaan dalam ucapan, laku, dan kerja kita ada Yesus Kristus yang harus selalu diutamakan. Jangan kita menyombongkan diri karena kemampuan kita yang mengundang decak kagum orang di sekitar kita! Jangan kita mengubah peran pewarta menjadi yang diwartakan!
Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal,
yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak."
https://alkitab.app/v/70467cccd13d
Seberapa kita bangga dengan diri kita?
Kita ingin orang lain mengenal dan mengingat kita sebagai apa?
Suatu ketika, kawan baik saya berkata, dia ingin orang lain mengingatnya baik sebagai pribadi yang baik ataupun buruk.
Akh, saya berkata, janganlah begitu ke konsumen, tidak baik.
Yohanes tahu siapa dirinya, dia bukan mesias. Dia adalah utusan Tuhan, sama sperti kita, memberitakan kedatanganNya, bukan mencuri kemuliaanNya. Kita itu pewartaNya.
Apapun jabatan kita, meskipun tertinggi dan disegani dikagumi orang, kita tetaplah pewartaNya
Jangan bangga dengan diri sendiri jika orang lain mengelu-elukan karya dan kehadiran kita.
Ingatlah, di balik semua pewartaan dalam ucapan, laku, dan kerja kita ada Yesus Kristus yang harus selalu diutamakan. Jangan kita menyombongkan diri karena kemampuan kita yang mengundang decak kagum orang di sekitar kita! Jangan kita mengubah peran pewarta menjadi yang diwartakan!
Comments