Tetap MelayaniNya
Lukas 14:15, 21, 24 (TB) Mendengar itu berkatalah seorang dari tamu-tamu itu kepada Yesus: "Berbahagialah orang yang akan dijamu dalam Kerajaan Allah."
Maka kembalilah hamba itu dan menyampaikan semuanya itu kepada tuannya. Lalu murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya: Pergilah dengan segera ke segala jalan dan lorong kota dan bawalah ke mari orang-orang miskin dan orang-orang cacat dan orang-orang buta dan orang-orang lumpuh.
Sebab Aku berkata kepadamu: Tidak ada seorang pun dari orang-orang yang telah diundang itu akan menikmati jamuan-Ku."
https://alkitab.app/v/1ace3ef1a462
Yesus pun memberikan perumpamaan bahwa betapa sulitnya orang masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebuah jamuan besar sudah disiapkan dan undangan banyak diberikan pada siapa pun (16). Respons para undangan terhadap jamuan besar itu beraneka ragam. Ada yang sibuk dengan pekerjaan dan usahanya (18-19). Ada yang sibuk dengan kenikmatan relasi duniawi (20). Tak sedikit juga yang disibukkan dengan kesusahan hidup (21-22). Undangan sukarela telah diberikan, namun diabaikan. Undangan dengan paksaan untuk datang dalam kebahagiaan telah dikumandangkan namun tetap tak dihiraukan.
Perumpamaan ini hendak mengajarkan sesuatu yang penting. Tuhan mengingatkan bahwa hal terpenting dalam hidup adalah relasi dengan-Nya, sekarang, dan dalam kekekalan. Jangan sampai kesibukan pekerjaan atau bisnis menghalangi relasi kita dengan-Nya. Kesibukan dalam rumah tangga bukan berarti menyita waktu kita untuk datang kepada-Nya. Bahkan, kesusahan hidup jangan menjadi alasan untuk kita menyalahkan diri atau menyalahkan Tuhan. Tak ada ruang bagi kita untuk melupakan Tuhan karena kita tercipta untuk berelasi kekal dengan-Nya.
Betapa sibuknya kita, tetaplah melayani Tuhan. Tetaplah menjalin relasi dengan Sang Pemilik Hidup.
Maka kembalilah hamba itu dan menyampaikan semuanya itu kepada tuannya. Lalu murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya: Pergilah dengan segera ke segala jalan dan lorong kota dan bawalah ke mari orang-orang miskin dan orang-orang cacat dan orang-orang buta dan orang-orang lumpuh.
Sebab Aku berkata kepadamu: Tidak ada seorang pun dari orang-orang yang telah diundang itu akan menikmati jamuan-Ku."
https://alkitab.app/v/1ace3ef1a462
Yesus pun memberikan perumpamaan bahwa betapa sulitnya orang masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebuah jamuan besar sudah disiapkan dan undangan banyak diberikan pada siapa pun (16). Respons para undangan terhadap jamuan besar itu beraneka ragam. Ada yang sibuk dengan pekerjaan dan usahanya (18-19). Ada yang sibuk dengan kenikmatan relasi duniawi (20). Tak sedikit juga yang disibukkan dengan kesusahan hidup (21-22). Undangan sukarela telah diberikan, namun diabaikan. Undangan dengan paksaan untuk datang dalam kebahagiaan telah dikumandangkan namun tetap tak dihiraukan.
Perumpamaan ini hendak mengajarkan sesuatu yang penting. Tuhan mengingatkan bahwa hal terpenting dalam hidup adalah relasi dengan-Nya, sekarang, dan dalam kekekalan. Jangan sampai kesibukan pekerjaan atau bisnis menghalangi relasi kita dengan-Nya. Kesibukan dalam rumah tangga bukan berarti menyita waktu kita untuk datang kepada-Nya. Bahkan, kesusahan hidup jangan menjadi alasan untuk kita menyalahkan diri atau menyalahkan Tuhan. Tak ada ruang bagi kita untuk melupakan Tuhan karena kita tercipta untuk berelasi kekal dengan-Nya.
Betapa sibuknya kita, tetaplah melayani Tuhan. Tetaplah menjalin relasi dengan Sang Pemilik Hidup.
Comments