Hidup menurut keinginan daging

Hidup berdasarkan keinginan sendiri hasilnya akan berbeda dibandingkan mendasarkan hidup pada kehendak Tuhan. Kehendak sendiri biasanya mementingkan hasrat sesaat dan kepentingan pribadi. Sebaliknya, kehendak Tuhan memandu kita pada hal untuk memuliakan nama-Nya.

Rasul Paulus menggunakan kisah Hagar dan Sara sebagai perumpamaan. Anak dari Hagar diperoleh dalam kedagingan karena keinginan manusia untuk memiliki keturunan. Sementara anak dari Sara didapatkan semata-mata karena janji, karena semula Sara mandul (23).

Kita adalah anak-anak Sara, perempuan merdeka, bukan anak Hagar - sang budak. Keturunan kita pun harus hidup menurut Allah, bukan menurut daging.

Keinginan daging bagi pengusaha Kristen, bisa banyak hal. Mulai dari rakus, serakah, gunakan cara jahat, zinah, dan beragam cara untuk capai tujuan. Kita diingatkan kembali tentang keinginan daging, yang berujung tidak baik. Sama seperti Hagar yang diusir, kita pun tidak mau seperti itu.

Comments

Popular posts from this blog

Guru Palsu

Menutup Tahun 2022