Gegabah
Sering kali orang gegabah dalam bertindak. Akibatnya, ada hal yang tidak baik terjadi. Seperti itulah yang terjadi dalam kehidupan bangsa Filistin dan orang-orang Bet-Semes. Bangsa Filistin yang waktu itu menang perang, lalu merampas tabut Allah, kemudian meletakkannya di sisi patung Dagon sembahan mereka di kuil Dagon. Hal ini membuat Allah murka dan menghajar mereka dengan borok-borok (5:6). Karena mereka tidak mampu mengatasi kemarahan Allah itu, maka dipindahkannya tabut Allah itu ke Gat. Namun, di sana pun Allah tidak berkenan dan memberikan hukuman yang sama. Atas semua peristiwa itu, bangsa Filistin sadar bahwa apa yang mereka lakukan salah. Oleh karena itu, mereka berinisiatif untuk mengembalikan tabut Allah tersebut kepada bangsa Israel.
Sebagai pemilik, pimpinan bahkan manager sekalipun, kita tidak boleh gegabah.
Gegabah dalam memperlakukan orang lain, tim kita, hingga mitra dan customer kita sekalipun, kita harus berhati-hati dan menghormati mereka.
Mengerti akan kemauan, kebutuhan hingga mimpi mereka akan sangat membantu. Oleh sebab itu, saya sering menyebutnya dengan melayani mereka.
Gegabah akan menhilangkan jiwa pelayanan kita, maka tetaplah waspada.
Sebagai pemilik, pimpinan bahkan manager sekalipun, kita tidak boleh gegabah.
Gegabah dalam memperlakukan orang lain, tim kita, hingga mitra dan customer kita sekalipun, kita harus berhati-hati dan menghormati mereka.
Mengerti akan kemauan, kebutuhan hingga mimpi mereka akan sangat membantu. Oleh sebab itu, saya sering menyebutnya dengan melayani mereka.
Gegabah akan menhilangkan jiwa pelayanan kita, maka tetaplah waspada.
Comments