Sombong dengki dan jatuh
1 Samuel 18:7-9 (TB) dan perempuan yang menari-nari itu menyanyi berbalas-balasan, katanya: "Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa."
Lalu bangkitlah amarah Saul dengan sangat; dan perkataan itu menyebalkan hatinya, sebab pikirnya: "Kepada Daud diperhitungkan mereka berlaksa-laksa, tetapi kepadaku diperhitungkannya beribu-ribu; akhir-akhirnya jabatan raja itu pun jatuh kepadanya."
Sejak hari itu maka Saul selalu mendengki Daud.
https://alkitab.app/v/2a183863a916
Ini penyebab Saul dengki kepada Daud. Karena dibanding-bandingkan. Padahal sebenarnya, keduanya telah melakukan hal terbaik yang mereka bisa lakukan.
Dalam usaha kita, seringkali kita juga merasa demikian. Kita dibandingkan satu dengan lainnya. Ada yang merasa lebih hebat dari oranglain, ada yang merasa tersinggung juga karena sikapnya.
Seringkali juga kita melihat orang yang dengki karena kesombongannya akan jatuh. Saul mengalaminya. Maka berusahalah untuk tetap mengingat. Pertama, kita bisa seperti ini karena Tuhan, bukan karena upaya kita sendiri.
Kedua. Pada saat kita berkuasa, ingatlah juga karena Tuhan mengijinkannya, bukan karena kuat kuasa kita akan berjaya, tetapi karen anugrah Tuhan. Jadi janganlah sombong.
Ketiga, jangan mendengki. Kita tahu mungkin orng lain memiliki usaha yang lebih jaya. Tapi perhatikan ujung hidup mereka. Apakah usah mereka langgeng? Apakah hidup mereka penuh sukacita?
Tetaplah sederhana, tidak sombong, tidak mendengki. Agar Tuhan tidak menjatuhkan kita.
Lalu bangkitlah amarah Saul dengan sangat; dan perkataan itu menyebalkan hatinya, sebab pikirnya: "Kepada Daud diperhitungkan mereka berlaksa-laksa, tetapi kepadaku diperhitungkannya beribu-ribu; akhir-akhirnya jabatan raja itu pun jatuh kepadanya."
Sejak hari itu maka Saul selalu mendengki Daud.
https://alkitab.app/v/2a183863a916
Ini penyebab Saul dengki kepada Daud. Karena dibanding-bandingkan. Padahal sebenarnya, keduanya telah melakukan hal terbaik yang mereka bisa lakukan.
Dalam usaha kita, seringkali kita juga merasa demikian. Kita dibandingkan satu dengan lainnya. Ada yang merasa lebih hebat dari oranglain, ada yang merasa tersinggung juga karena sikapnya.
Seringkali juga kita melihat orang yang dengki karena kesombongannya akan jatuh. Saul mengalaminya. Maka berusahalah untuk tetap mengingat. Pertama, kita bisa seperti ini karena Tuhan, bukan karena upaya kita sendiri.
Kedua. Pada saat kita berkuasa, ingatlah juga karena Tuhan mengijinkannya, bukan karena kuat kuasa kita akan berjaya, tetapi karen anugrah Tuhan. Jadi janganlah sombong.
Ketiga, jangan mendengki. Kita tahu mungkin orng lain memiliki usaha yang lebih jaya. Tapi perhatikan ujung hidup mereka. Apakah usah mereka langgeng? Apakah hidup mereka penuh sukacita?
Tetaplah sederhana, tidak sombong, tidak mendengki. Agar Tuhan tidak menjatuhkan kita.
Comments