Saling menegur
2 Samuel 12:13 (TB) Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.
https://alkitab.app/v/51115ffd8aac
Dalam membangun bisnis, kita pasti akan memerlukan partner, atau mitra, atau rekan kerja. Partner ini bisa menjadi sangat dekat, dan membangun usaha bersama.
Dan ini yang banyak dilakukan banyak orang dalam usaha mereka. Dan tiap orang dalam partnership akan mengambil peran tertentu. Dan partner ini bisa menjadi sahabat yang dekat. Dan sahabat yang dekat, pasti akan saling bertegur-sapa, hingga saling menegur.
Apa bedanya? Kalau anda berpartner tapi tidak saling bertegur-sapa, tidak ada komunikasi maka tujuan bersama dari kemitraan tidak akan tercapai.
Saya pernah berpartner dengan mantan bos saya, dan model komunikasinya tidak berubah, karena dia mantan bos, dia merasa saya adalah anak buahnya, tidak banyak komunikasi heart-to-heart yang terjadi. Akhirnya partnership kami berakhir dalam tiga tahun kemudian.
Berikutnya saya berpartner dengan yang saya kenal dalam kami berinteraksi, sebagai mitra kerja. Kemudian kami sepakat berbagi peran. Dan komunikasi serta persahabatan coba kami bangun dalam perjalanan kemitraan kami. Meskipun mungkin tidak sedekat sahabat erat, tapi kami saling bercerita dalam banyak hal, dan saling mengetahui satu dengan yang lain. Kami merasa kami saling membutuhkan, dan itu juga yang memberanikan juga untuk saling menegur.
Saling menegur kadang tidak mengenakan, tapi kami tahu, dengan pola komunikasi kami, kami bisa saling menegur tanpa saling menyakiti. Karena kami punya tujuan yang sama, dan kami saling mengingatkan untuk mencapai tujuan itu.
Apakah dalam hidup anda pernah ditegur orang? bersyukurlah, karena mungkin artinya dia memiliki kedekatan khusus dengan anda.
Demikian juga dengan Tuhan. Pada saat kita menjadikan Tuhan sebagai sahabat kita, maka kita akan menemukan titik dimana kita diingatkan kembali oleh Tuhan, ditegur Tuhan.
https://alkitab.app/v/51115ffd8aac
Dalam membangun bisnis, kita pasti akan memerlukan partner, atau mitra, atau rekan kerja. Partner ini bisa menjadi sangat dekat, dan membangun usaha bersama.
Dan ini yang banyak dilakukan banyak orang dalam usaha mereka. Dan tiap orang dalam partnership akan mengambil peran tertentu. Dan partner ini bisa menjadi sahabat yang dekat. Dan sahabat yang dekat, pasti akan saling bertegur-sapa, hingga saling menegur.
Apa bedanya? Kalau anda berpartner tapi tidak saling bertegur-sapa, tidak ada komunikasi maka tujuan bersama dari kemitraan tidak akan tercapai.
Saya pernah berpartner dengan mantan bos saya, dan model komunikasinya tidak berubah, karena dia mantan bos, dia merasa saya adalah anak buahnya, tidak banyak komunikasi heart-to-heart yang terjadi. Akhirnya partnership kami berakhir dalam tiga tahun kemudian.
Berikutnya saya berpartner dengan yang saya kenal dalam kami berinteraksi, sebagai mitra kerja. Kemudian kami sepakat berbagi peran. Dan komunikasi serta persahabatan coba kami bangun dalam perjalanan kemitraan kami. Meskipun mungkin tidak sedekat sahabat erat, tapi kami saling bercerita dalam banyak hal, dan saling mengetahui satu dengan yang lain. Kami merasa kami saling membutuhkan, dan itu juga yang memberanikan juga untuk saling menegur.
Saling menegur kadang tidak mengenakan, tapi kami tahu, dengan pola komunikasi kami, kami bisa saling menegur tanpa saling menyakiti. Karena kami punya tujuan yang sama, dan kami saling mengingatkan untuk mencapai tujuan itu.
Apakah dalam hidup anda pernah ditegur orang? bersyukurlah, karena mungkin artinya dia memiliki kedekatan khusus dengan anda.
Demikian juga dengan Tuhan. Pada saat kita menjadikan Tuhan sebagai sahabat kita, maka kita akan menemukan titik dimana kita diingatkan kembali oleh Tuhan, ditegur Tuhan.
Comments