Mengatasi konsumen yang tidak puas



Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan .. ( 1 Timotius 6:11)

Mengejar keadilan mungkin ini adalah hal yang terus kitq lakukan pada saat kita merasakan diperlukan tidak adil dengan sikap dari konsumen yang tidak puas. Kita merasa telah memberikan yang terbaik yang bisa kita berikan. Persaingan yang tinggi membuat faktor yang dilihat hanya urusan harga dan harga. Dan kita terjebak di dalamnya. Dengan keuntungan yang kecil , kita dipaksa untuk tetap bisa memberikan yang terbaik. Jebakan harga ini diperparah lagi oleh perubahan dan fluktuasi kurs yang mempengaruhi modal kita.

Lalu bagaimana mengatasi semua ini ? Kita mendapatkan jawabannya di kata selanjutnya , yaitu ibadah. Dengan ibadah, hubungan kita dengan pencipta , sang pemberi hidup, sang pemberi kemampuan dan juga sang pemberi kekuatan dalam hidup kita. Hubungan yang erat dan baik dengan Sang Pencipta akan membuat kita jauh lebih tenang.

Barulah kita akan mendapatkan kata selanjutnya, kesetiaan. Konsumen yang tidak pernah puas, dan selalu komplain, pada akhirnya akan mendapatkan bagaimana kita setia melayani mereka. Pada saat bukan lagi melulu urusan untung rugi dalam benak kita, melainkan bagaimana kita melayani mereka, maka kesetiaan kita tunjukkan. Dan pastilah, kesetiaan mereka menggunakan jasa dan produk kita juga akan muncul, mungkin tidak cepat, tapi bisa muncul cepat , dan mungkin juga dalam waktu lama.

Kuncinya ada di kata selanjutnya. Yaitu kasih, kesabaran dan kelemahlembutan. Ketiga hal ini akan menguatkan kitq melakukan dan melayani konsumen kita, bahkan termasuk konsumen yang tidak pernah puas sekalipun.

Masalahnya adalah sekarang bagaimana kita memastikan , kita bisa memberikan pemahaman yang sama ini kepada seluruh tim kita. Coba kita amati. Tim mana yang selalu komplain. Sedikit banyak, mereka yang harus diberikan prioritas tentang bagaimana seharusnya kita melayani konsumen kita.

Apalagi dalam menjelang tahun kompetitif di lingkungan ASEAN , tentu ini akan menjadi fokus kekuatan kita.  Siapkan diri kita lebih baik, sehingga kita bisa memberikan dan mendapatkan yang terbaik dari konsumen kita.

Selamat mencoba.

Comments

Popular posts from this blog

Guru Palsu

Menutup Tahun 2022