Nafsu Serakah

Dalam beberapa minggu ini, kita dipertontonkan kegiatan-kegiatan dimana orang-orang mengejar kekuasaan dan kekuatan. Dan yang lebih menyulitkan lagi, kita melihat praktek-praktek meng'halalkan' dan melakukan segala cara untuk mencapainya.

Bagaimana dengan kita sebagai PENGUSAHA , khususnya pengusaha kristen ?

Harus saya akui, saya akan kembali ke ayat ini: "Aku sekali-sekali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau" (Ibrani 13:5)

Ini yang seringkali saya gunakan untuk mengingatkan kembali, bagaimana seharusnya saya bertindak. Sebagai pengusaha, kita berusaha mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Dan seringkali ini juga kita lakukan dengan berbagai cara. 

Mungkin tidak hanya dengan mencari sumber produksi yang lebih murah, tenaga kerja yang lebih murah, waktu yang dipercepat, hingga pengurangan komisi. Ini semua mungkin menjadi wajar kita lakukan. Dimana yang lainnya adalah juga melakukan memberikan komisi kepada customer, membuat angka yang jauh lebh besar (mark-up), dan ini semua yang membuat kita semakin merasa lapar dan haus akan uang.

Dosa keuangan ini mungkin muncul karena awalnya kita merasakan kekuatiran. Mungkin ini juga yang sering kali saya rasakan, apakah mungkin kami masih mendapatkan pekerjaan / proyek hingga beberapa bulan ke depan ? Apakah mungkin kami bisa menggaji orang-orang terbaik yang ikut bersama kami ?
Kapan kami bisa merasakan manfaat sebagai pemilik perusahaan? Bagaimana orang lain kok bisa setiap saat pergi ke luar negeri terus menerus, sementara kami masih harus bekerja dan berkutat dengan banyak hal, penawaran hingga proyek dan pekerjaan yang terus menerus kami pegang. Semua ini awalnya karena kami kuatir.

Inilah awal dari rasa nafsu serakah. Dimana tidak ada rasa bersyukur, selalu ada rasa KURANG, dan kemudian KUATIR. Jadi untuk melawan nya, yang kita lakukan haruslah selalu merasa CUKUP, kita selalu BERSYUKUR dan TIDAK KUATIR.

Ini kunci untuk melawan nafsu serakah yang seringkali menghinggapi kita. 

Comments

Popular posts from this blog

Guru Palsu

Menutup Tahun 2022