Libatkan Tuhan dalam perencanaan



4:13 Jadi sekarang, f  hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung g ", 4:14 sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. h  4:15Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya 1 , i kami akan hidup dan berbuat ini dan itu." 4:16 Tetapi sekarang kamu memegahkan diri 2  dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah. j  4:17 Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa. k 

Kami baru saja selesai mengevaluasi perjalanan bisnis selama 6 bulan terakhir, dan kami membandingkannya dengan target yang kami coba buat di awal tahun. 

Pencapaiannya tidak terlalu buruk, hanya saja, kami tetap merasakan tidak puas. Kembali ayat ini mengingatkan kami untuk melibatkan Tuhan dalam perencanaan .  Karena apa ?

1. Mungkin rencana Tuhan berbeda . Sadarkah seringkali apa yang kita rencanakan, malah tidak terlaksana, tapi yang tidak kita rencanakan malah jadi terlaksana.

2. Seringkali rencana kita dilandasi oleh keinginan dan nafsu belaka. Coba lihat lagi apakah yang kita rencanakan itu benar benar selaras dengan tujuan kita, ataukah hanya semata kepingan besar kita, bahkan cenderung nafsu kita saja. Kita ingin diakui, ingin dianggap hebat, ingin dianggap pelopor, pendobrak, tren setter, tapi malah tidak tercapai bukan ?

3. Tuhan mengajar untuk bersabar.  Ada bulan bulan dimana kita diminta dan diajar untuk bersabar. Apalagi dalam bisnis yang kami geluti, dimana waktu untuk mendapatkan suatu pekerjaan bisa mencapai 3 bulan, hingga 1 tahun. Kami baru saja memenangkan kontrak yang kami tunggu selama 1 tahun. 1 tahun pengorbanan, menjadikan kami mensyukuri apa yang kami dapat m dan berusaha mengerjakan nya dengan sebaik-baiknya.

4. Tuhan ada di sepanjang jalan, atau tahapan yang kita lalui. Bisa kita bayangkan, waktu yang lama untuk mendapatkan suatu pekerjaan, ada tahapan yang harus dilalui. Dan dalam setiap tahapan itu, Tuhan harus dilibatkan. Entah berapa kali dalam doa , kami menyampaikan permohonan agar pekerjaan a m pekerjaan B bisa kami peroleh, bisa kami dapat, dan bisa kami laksanakan dengan baik. 

Semua ini mengajak kami senantiasa untuk selalu melibatkan Tuhan dalam segala perkara. Segala hal. Karena hidup kita ini singkat, maka gunakan senantiasa dengan melibatkan sang pemilik hidup kita, termasuk dalam bisnis kita.






Comments

Popular posts from this blog

Guru Palsu

Menutup Tahun 2022