Tegas tapi lugas

Tetapi kami terus membangun tembok sampai setengah tinggi dan sampai ujung-ujungnya bertemu, karena seluruh bangsa bekerja dengan segenap hati (Nehemia 4:6)

Beberapa hari ini benar-benar diuji, tidak hanya oleh tim internal tapi juga oleh customer. Lagi-lagi, ini baru pertama kalinya menghadapi customer yang keras hati, sehingga juga harus 'keras' menghadapi mereka.

Ketegasan bagi seorang pengusaha, juga diajarkan dalam nilai-nilai yang dibagikan Nehemia. Nehemia mendapat tantangan tugas yang demikian berat, untuk menyelesaikan suatu hal yang dia anggap sangat penting, namun tidak mudah untuk dilakukan. Tugas pembangunan kembali tembok ini, menjadi contoh baik bagaimana kita berbagi tugas dan tanggung jawab secara jelas dan tegas serta lugas.

Artinya, kita ditantang untuk membagi diri, dan membagi tugas. Tidak semua orang bisa melakukan segala sesuatu nya dengan hebat, tidak juga seorang pimpinan perusahaan, yang harus mengatur sekian banyak orang. Maka membagi tim yang ada dalam kelompok dan tugas tertentu sangatlah penting. Pembagian tugas juga memudahkan pimpinan mengontrol dan melihat progress dan keberhasilan.

Berikutnya selain pembagian tugas, ada ketegasan. Tegas untuk mengatur tugas, tegas untuk memonitor progress dan tegas untuk mengontrol dan terakhir yang sangat penting, tegas untuk mengambil keputusan. Suatu hal yang jarang kita lihat dalam kepemimpinan kita sekarang ini.

Lugas, juga seringkali diartikan jelas, tidak melenceng, tidak mengada-ada, apa adanya. Pemimpin juga harus mengaplikasikan ini. Tidak berkata tegas ke yang satu, tapi mencla-mencle ke yang lain. Dan apa adanya, tidak penuh muslihat, tidak penuh tipu daya. Jelaskan dengan baik kepada tim, pelanggan dan partner mengenai apa yang dihadapi, serta memikirkan bersama solusinya. 

Ini yang membuat Nehemia menjadi berhasil menyelesaikan tugas beratnya. Dan akhirnya dia bisa berkata "Ya Allahku, ingatlah kepadaku, demi kesejahteraanku! "

Comments

Popular posts from this blog

Guru Palsu