Menjaga hati


Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
(Amsal 4:23)

Salah satu hal yang susah dilakukan adalah menjaga hati. Apakah menjaga hati itu?

Pernahkah kita terjebak dalam kondisi seperti ini:
  • Kita terjepit membutuhkan pekerjaan ini, dan kita harus memberikan ucapan terima kasih dalam bentuk uang yang diminta oleh Customer kita.
  • Kita membutuhkan pekerjaan ini, kemudian kita melupakan hal hal dasar bisnis kita, terkait pembengkakan angka penawaran.
  • Kita kesal sekali pada Customer ini karena seolah kita dipermainkan terkait dengan waktu penyelesaian pekerjaan.
  • Kita merasa kesal karena pembayaran yang seharusnya diterima hingga sekarang belum dibayar.
  • Karyawan yang memiliki database Customer membawa lari semua Customer kita.
  • Karyawan kepercayaan meninggalkan kita, bahkan pindah ke kompetitor.
Dan masih banyak kondisi lainnya, yang membuat hati kita gundah, kesal dan merana. Itulah saat dimana kita merasakan hati kita sesak, sulit bernafas, tidak nyaman. Semua ini sangat mempengaruhi kondisi kejiwaan kita.

Rekan saya, bahkan sampai harus dilarikan ke rumah sakit, karena mendadak mendapat serangan jantung pada saat karyawan kesayangannya meninggalkan dirinya, dan pindah ke kompetitor . Tetangga saya, mendadak masuk RS karena uang yang dipinjam kan ke rekanan bisnisnya mencapai 3 milyar , tidak bisa kembali karena kegagalan bisnis.

Semua kondisi ini sangat menyiksa hati dan pikiran kita. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kondisi jiwa kita, kondisi hati kita.

Ayat ini mengajar kepada kita untuk menjaga hati kita dengan kewaspadaan. Kewaspadaan berarti juga hati hati dalam melangkah, dalam mengambil keputusan, dan bahkan ketegasan dalam mengambil keputusan . Semua ini menjadi penting. Karena tindakan dan pikir serta pola pikir kita, berasal dari hati nurani kita.

Pada saat kita menjaga hati nurani kita dengan baik, niscaya, semua tindakan dan pola pikir kita akan sejalan, dan demikian juga pada saat kita menghadapi masalah, hati kita akan tetap terjaga, dan menyerahkan semuanya kepada Sang Pemberi Nafkah dalam hidup kita.




Comments

Popular posts from this blog

Guru Palsu

Menutup Tahun 2022