Kedamaian Pikiran = Tidurlah
Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya Tuhan, yang membiarkan aku diam dengan aman
(Mazmur 4:9)
Tidur, mungkin baru beberapa tahun ini, saya menikmatinya. Saya masih ingat di awal-awal berusaha, sampai malam hari, saya masih mengetik di depan komputer, membaca banyak hal dan membuat tulisan dan proposal.
Saya masih ingat, istri saya terbangun, dan selalu berkata 'tidurlah ..'
Ya itulah seringkali yang membuat kita tidak bisa tidur. Ada tugas, ada kewajiban, janji submit proposal, penawaran, bahkan mempelajari hal baru dalam waktu singkat untuk presentasi di pagi hari nya.
Tapi ternyata sekarang, dengan membuat tidur saya lebih teratur, dan minimal 7 jam, maka ketajaman pikiran dan kesempatan untuk menggunakan waktu untuk mengetik dan mempelajari banyak hal tetap bisa. Jadi masalahnya bukan itu, masalahnya adalah hati dan pikiran kita yang tertekan karena tugas-tugas tadi.
Menjadi pengusaha memang sangat melelahkan dan membutuhkan energi besar, oleh karena itu, ayat tadi sangat membantu. Karena bagaimanapun kuatir dan kita merasakan harus mempelajari dan mengerjakan banyak hal, tetap kita manusia terbatas, dan tetap kita butuh tidur. Dan satu lagi, tidur kita tidak hanya menginstirahatkan otak, pikiran dan hati, tapi juga memberikan rasa tenteram, rasa aman.
Mungkin saja pada waktu bangun, kita akan teringat kembali semua tugas mendesak itu, tapi rasanya beda, apabila kita memiliki tidur yang cukup dan siap menghadapinya, dibandingkan kita kurang istirahat, mata perih dan jantung berdegup.
Gunakan waktu istirahatmu, tidurlah. Itu perlu.
(Mazmur 4:9)
Tidur, mungkin baru beberapa tahun ini, saya menikmatinya. Saya masih ingat di awal-awal berusaha, sampai malam hari, saya masih mengetik di depan komputer, membaca banyak hal dan membuat tulisan dan proposal.
Saya masih ingat, istri saya terbangun, dan selalu berkata 'tidurlah ..'
Ya itulah seringkali yang membuat kita tidak bisa tidur. Ada tugas, ada kewajiban, janji submit proposal, penawaran, bahkan mempelajari hal baru dalam waktu singkat untuk presentasi di pagi hari nya.
Tapi ternyata sekarang, dengan membuat tidur saya lebih teratur, dan minimal 7 jam, maka ketajaman pikiran dan kesempatan untuk menggunakan waktu untuk mengetik dan mempelajari banyak hal tetap bisa. Jadi masalahnya bukan itu, masalahnya adalah hati dan pikiran kita yang tertekan karena tugas-tugas tadi.
Menjadi pengusaha memang sangat melelahkan dan membutuhkan energi besar, oleh karena itu, ayat tadi sangat membantu. Karena bagaimanapun kuatir dan kita merasakan harus mempelajari dan mengerjakan banyak hal, tetap kita manusia terbatas, dan tetap kita butuh tidur. Dan satu lagi, tidur kita tidak hanya menginstirahatkan otak, pikiran dan hati, tapi juga memberikan rasa tenteram, rasa aman.
Mungkin saja pada waktu bangun, kita akan teringat kembali semua tugas mendesak itu, tapi rasanya beda, apabila kita memiliki tidur yang cukup dan siap menghadapinya, dibandingkan kita kurang istirahat, mata perih dan jantung berdegup.
Gunakan waktu istirahatmu, tidurlah. Itu perlu.
Comments