Harta kesayangan


Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.
Keluaran 19:5

Sewaktu pagi tadi berolahraga, tanpa sengaja di depan rumah, saya menemukan batu safir dari cincin istri yang biasa dipakainya. Itu salah satu harta kesayangannya, karena saya memberikannya ketika kami belum menikah. Saya mengambilnya dan memberitahukannya, dan ia senang dan terkejut juga, karena tidak menyangka batu safir kecil yang selama ini menghiasi cincinnya bisa hilang dan ditemukan.

Seperti itulah kita berharganya di hadapan sang pencipta. Bukan hanya karena kita seperti batu safir, yang kecil dan menarik perhatian, meskipun bukan berlian atau emas, tapi karena selama ini, kita dipakainya dan digunakan untuk sesama kita. Tanpa sadar, Tuhan menempatkan kita dalam berbagai status sosial kita, bukan hanya untuk diri kita sendiri, tapi juga untuk orang lain.

Bukan karena kita pengusaha, ataupun sedang berusaha, tapi karena sebagaimana kecil pun peranan kita dalam tingkat sosial kita, kita digunakan oleh Tuhan untuk menjadi penopang, pengguna, pembantu, penolong, pemberi harapan, dan beragam fungsi lainnya. Masalahnya adalah apakah kita sadar atau tidak.

Pertama, Sadarkah kita bahwa kita sangat berharga di mata sang Pencipta. Dengan memiliki kesadaran bahwa kita adalah milik Tuhan, kita bekerja untuk Tuhan, kita sedang menuju kehendak Tuhan, sedang melakukan kehendak Tuhan, tak ubahnya seperti para tim dan karyawan yang bekerjasama dengan kita.

Kedua, karena kita berharga, maka kita tahu tujuan dan arah kita. Pada saat kita bisa membagi tujuan dan target yang harus kita capai dalam tiap hari, Minggu, bulanan, bahkan tahunan. Maka mereka dengan penuh semangat merasakan bahwa mereka berharga di mata kita. Apresiasi ini pun kita terima dari Tuhan.

Ketiga,  mengapa kita berharga? Karena kita berpegang pada apa yang menjadi tujuan Tuhan dalam hidup kita. Dengan berpegang teguh, mengikuti kehendak Tuhan, maka kita akan diarahkan untuk mencapai apa yang Tuhan kehendaki dalam hidup kita.

Maka kita akan terus mengingat, bahwa kita adalah harta kesayangan Tuhan.


Comments

Popular posts from this blog

Guru Palsu

Menutup Tahun 2022