Berdampak



Orang benar yang bersih kelakuan nya, berbahagialah keturunannya. (Amsal 20:7)




Mungkin bunga ini akrab dengan keseharian kita, khususnya pada waktu pagi menyambut.
Kita akan melihatnya berkembang dan memekarkan dengan indahnya di pagi hari. 
Tahukah Anda, apa yang akan terjadi di sore hari?

Bunga indah ini akan menguncup , dan rontok di sore hari. Anda tidak akan merasa kehilangan sepertinya, karena di pagi hari, telah ada dan menyambut Anda bunga lainnya, yang tanpa Anda sadari, itu bukan bunga yang sama.

Tapi apakah Anda sadari dampaknya ? 

Bila kita melihat bunga yang sama di pagi hari, dibandingkan dengan melihat bunga yang berbeda tiap harinya, meskipun kita seolah tidak sadar , bahwa itu sesungguhnya bukan bunga yang sama.

Seperti itulah juga seharusnya kehidupan kita. Memberikan dampak dan dampak baru setiap hari. Memberikan semangat baru setiap hari. Memberikan pencerahan baru setiap hari. Memberikan warna dan wangi baru setiap hari. Mungkin saja warna bunga itu akan sama tiap harinya, tapi rasanya akan berbeda, karena kita melihatnya dari sisi yang berbeda juga. Hembusan angin membuatnya akan bergerak berbeda juga. Tapi konsistensi dari dampak kehadirannya selalu sama. 

Itu juga yang diajarkan orang tua kami, bagaimana kami harus menjadi dampak bagi orang lain. Bagaimana kehadiran kami menjadi berkat bagi orang lain. Menjadi berkat tidak harus menjadi pengusaha, menjadi orang kaya , tapi dengan telinga, dengan senyum, dengan canda, dengan sapaan hangat, dengan jabatan tangan erat, itu pun juga merupakan bagian dari menjadi dampak bagi orang lain. Menjadi dampak berarti juga menunjukkan dan menghasilkan sesuatu. Berdampak dan berguna inilah tujuan Tuhan menciptakan diri kita. Maka berdampak dan berguna ini akan selalu berkonotasi positif, melibatkan hal-hal yang baik, dan berkenan di hadapan Tuhan dan manusia. 



Mulailah dengan menjaga kelakuan kita bersih. Bersih badan kita, bersih bicara kita, bersih pikirkan kita, bersih hati kita, maka bersih jugalah arti kehadiran kita bagi banyak orang. Ayat ini bahkan menguatkan. Bagi kita yang berusaha menjaga kelakuan kita bersih, maka tidak akan keturunan nya menderita, akan berbahagialah keturunannya. Memang bukan akan kaya dan sejahtera lah keturunannya, tapi bahagia. Terpuaskan kebatinannya. Semua hanya dengan menjaga kelakuan kita bersih. 

Comments

Popular posts from this blog

Guru Palsu

Menutup Tahun 2022