Manna Sorgawi : Pandangan Alkitab terhadap Kerja dan Uang

Pandangan Alkitab dan Sikap Kita terhadap Kerja

  1. Bekerja adalah perintah Allah
    Ada orang yang berkata "Seandainya Adam dan Hawa tidak jatuh dalam dosa, maka kita tidak akan capek untuk bekerja seperti sekarang ini". Ini merupakan pemahaman yang salah, dan merupakan keinginan dari orang-orang yang malas bekerja. Sebenarnya perintah untuk bekerja sudah diberikan Allah sebelum manusia jatuh ke dalam dosa (Kej.1:28, 2:15, 19). Kejatuhan manusia ke dalam dosa hanya menambah usaha di dalam bekerja menjadi lebih berat (Kej 3:17-19).

    Today's English Version (TEV) menuliskan Kej 2:15 demikian "Then the LORD God placed the man in the Garden of Eden to cultivate it and guard it" artinya "Lalu Tuhan Allah menempatkan manusia di taman Eden untuk mengusahakan/menanami dan menjaga/memeliharanya". Untuk saat itu, pekerjaan yagn dilakkan oleh Adam dan Hawa adalah mengurus taman Eden beserta isinya. Tetapi untuk sekarang ini, ayat ini harus dipahami secara lebih luas di mana kita harus mengerjakan dengan penuh tanggung jawab pekerjaan atuapu tugas kita sehari-hari, demi kelangsungan dan keseimbangan hidup.

  2. Siapa yang tidak mau bekerja janganlah ia makan
    Kepada jemaat di Tesalonika, Paulus menasihatkan ".. jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan". Meskipun sebagai hamba Tuhan, Paulus dan rekan-rekan sepelayanannya berhak menerima sokongan dari jemaat yang mereka layani, tetapi ia memberikan teladan dengan bekerja sendiri sebagai tukang tenda, untuk memenuhi kebutuhannya, dan juga kebutuhan teman-temannya (Kis 18:3). Hal ini ia lakukan agar tidak membebani siapa pun, selain itu ia juga ingin mengajarkan kepada jemaat bahwa mereka harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan mereka dan tidak hanya mengharapkan berkat melalui jerih payah orang lain yang artinya menjadi beban bagi orang lain.
    Di dalam keluarga, kita dapat menanamkan prinsip ini dengan memberikan tugas atau tanggung jawab yang harus dikerjakan oleh tiap anggota keluarga. Dengan demikian, mereka akan belajar bahwa untuk mendapatkan sesuatu, mereka harus bekerja.

  3. Orang yang rajin bekerj akan diberkati
    Amsal 10:4 berkata "Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya" Benar bahwa Tuhan empunya segala-galanya, dan kita bisa meminta di dalam doa agar Ia memberkati kita. Tetapi Alkitab tidak pernah mengajar kita untuk menjadi orang-orang yang malas. Bahkan Alkitab menentang sifat malas (Amsal 6:6-11). Yang Alkitab ajarkan adalah "orang yang rajin akandiberkati". Di masyakarat kita tidak jarang terjadi kecemburuan sosial terhadap orang-orang kaya. Kecemburuan ini berujung pada pengrusakan, perampokan bahkan penganiayaan terhadap orang kaya. Pernahkah kita mencari tahu bagaimana mereka memperoleh kekayaan itu? Di dalam satu ari, berapa jam mereka korbankan untuk bekerja? Mungkin ketika kita masih tidur lelap, mereka sudah mulai bekerja. Yang seharusnya kita lakukan adalah bekerja lebih rajin, maka Tuhan akan memberkati kita.

    Beberapa orang salah di dalam memahami "hidup dengan iman". Mereka berpikir bahwa mereka tidak perlu lagi bekerja dan cukup berdoa saja maka Tuhan akan menurunkan berkatNya. Jik Anda mampu untuk bekerja, bekerjalah dan percayalah bahwa Tuhan akan memberkati apa yang Anda kerjakan. Amsal 12:24 berkata "Tangan orang rajin memegang kekuasaan, tetapi kemalasan mengakibatkan kerja paksa".

    (bersambung)

Comments

Popular posts from this blog

Guru Palsu